Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2019

MENUJU PAGI

Pagi yang dingin diselimuti angin kencang. Hiruk pikuk kedamaian membasuh jiwa. Di kala renta kita mudah tua. Tak tahu arah harus berlabuh kemana. Tetapi pagi menjanjikan kemanisan yang dahaga. Dimana tidak ada satupun yang mengetahuinya. Andai tahu, apa itu? Itu adalah pagi, pagi yang dingin. Bagi jiwa yang dingin. Andai dia tahu, bahwa dingin sudah merajalela. Kemana-mana entah mencari apa, mungkin target hidup. Yang selalu terombang-ambing oleh masa. Sedangkan cinta, juga membutuhkan pagi. Pagi yang dingin, pagi yang teduh. Pagi yang bahagia, pagi yang bersahaja. Pagi, aku cinta kamu. Apa adanya..

MENUJU SENJA

Pagi yang cerah menuju senja. Menghantar panas menuju angin yang teduh. Berhembuskan nuansa indah bak perelokan. Adakah yang disana, sedang menunggu senja?. Itu aku.. Berdiam diri seakan baik-baik saja. Tidak tahu apa-apa, yang ada hanyalah pesakitan. Yang sementara datang kemudian pergi tak berguna. Khayalan mengusik di jiwa. Menunggu senja yang tak reda-reda. Sedangkan angin masih menerpa dan menyapa. Hidupkah aku?.. Hiruk pikuk di kedamaian ini. Berasa campur aduk tak karuan. Bayangkan saja senja datang tak berkutik. Hanya menunggu untuk berkutik dan kembali. Menuju atau menetap senja?. Bagaimana?. (Malang, 10 Juli 2018)