MENGINAP SAMBIL MENGENANG MASA LALU: FENDI’S GUEST HOUSE MALANG
Hai
travellers!. Kali ini dalam rubrik travel saya akan membahas tentang salah satu
guest house di Malang. Yah!, namanya adalah Guest House Fendi’s dimana salah
satu penginapan di Malang tersebut bisa dibilang sangat ramai oleh para
pengunjung dari manca negara (wisman). Penginapan ini bukan penginapan biasa
loh!. Kenapa penulis bilang seperti itu?. Karena penginapan ini juga ada nuansa
sejarahnya, khususnya nuansa orang-orang Eropa (Belanda). Yup, nuansa sejarah
pasti identik dengan masa lalu. Selain kita akan dimanjakan oleh pelayanan
disana, para wisman juga akan dimanjakan oleh kenangan masa lalunya dan
nuansanya yang sejuk karena pengaruh lingkungan. Pemandangan tidak kalah cantik
di malam hari dengan kota Malang yang seperti itu dan dipastikan harganya relatif
hanya 270 k/hari. Harga sebesar itu bisa mendapatkan pelayanan yang cukup
memuaskan.
Setelah
penulis menjelaskan tentang penginapan itu sendiri secara singkat, maka penulis
ingin menjelaskan sejarahnya saja. Jika dilihat dari sejarah dan pola
bangunannya, Guest House ini beraliran gaya rumah kolonial dan sudah dipastikan
bahwa rumah ini berdiri pada masa kolonial Belanda. Sehingga tidak mengherankan
jika para wisman yang datang ke sini kebanyakan orang-orang Belanda atau Eropa
selain wisatawan domestik. Rumah yang sebelumnya dijadikan guest house ini
berdiri sekitar 1920-1925-an (kata anak pemilik rumah, Pak Yani. Sebelum
menjadi guest house, rumah ini kemungkinan menjadi rumah para staf Belanda
khususnya dalam hal perkebunan, karena jika dilihat secara geografis, rumah ini
dekat dengan gunung kawi dan datarannya dataran tinggi, serta terdapat kebun
kopi.
Kebun
kopi sendiri identik dengan salah satu produk yang akan dipasarkan oleh Belanda
di Eropa. Selain itu, fungsi rumah ini juga bisa sebagai rapat antara atasan
atau praja Belanda dengan staf Belanda. Baru tahun sekitar 1940-an, rumah ini
dibeli oleh (alm.) R.P. Effendi Soerjosepoetro (Bapak Pak Yani) dan dijadikan
tempat tinggal. Anak dari keluarga alm.Fendi sendiri ada 9 orang dimana nanti
anak ke-9 lah yang nantinya menjaga rumah ini (Pak Yani) karena semua
saudaranya sudah pergi atau merantau ke kota lain. Sesuai perjanjian, rumah ini
tidak dijual sehingga sampai anak beliau besar pun, rumah ini tetap dirawat.
Dengan rumah yang dirawat saja dan sepi membuat anak-anak dari alm. Fendi salah
satunya Pak Yani berinisiatif untuk membuka guest house agar rumah ini bisa ramai,
bermanfaat untuk pencari kerja dan sekaligus bisa dirawat. Sehingga pada tahun
2010 rumah ini mulai resmi menjadi guest house dengan penambahan rumah di belakang
yang umurnya lebih muda dari rumah yang di depan menjadi kurang lebih sekitar 1000
m2 persegi (rumah depan 600 m2 dan rumah belakang 200 m2).
Peninggalan-peninggalan perabot di dalam rumah identic dengan barang-barang antik
yang mengindikasikan barang-barang pada masa Belanda. Untuk perabotannya
sendiri tidak sepenuhnya berasal dari tempat itu, tapi juga diambil dari
tempat-tempat lain seperti barang-barang koleksi dari alm. Fendi, (Bapak Pak
Yani).
Pengalaman
pribadi penulis saat di lokasi merasa nyaman, aman, dan tenteram mungkin karena
pengaruh cuaca dan hawanya yang sejuk sehingga cocok untuk tempat
peristirahatan sementara. Jika kalian para traveller ingin pergi ke Malang
jangan lupa untuk mampir sebentar merasakan suasana masa lalu yang nyaman dan
eksotik disini. Karena sayang kalau ke Malang belum mampir kesini, bisa jadi
tempat ini adalah destinasi wajib yang harus dicoba!.
Komentar
Posting Komentar