Mendeskripsikan AS pada Masa Antarbellum (1918-1939)
Matakuliah : Sejarah
Amerika
Kelompok 10 :
1. Bagas
Enggar Adinata (Off.B/2014)
2. Yuliarti
Kurnia Pramai Selli (Off.B/2014)
Materi Pembanding
Kelompok 9 :
Mendeskripsikan AS pada
Masa Antarbellum (1918-1939)
Masa
Antarbellum bisa disebut sebagai periode antarperang (Interbellum) dimana
“Inter” = Antar, “Bellum” = Perang. Jadi, perang Antarbellum adalah periode
antara akhir Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Hal tersebut dimulai dengan
genjatan senjata dengan Jerman dimana Peletakan Senjata tahun 1918 yang
menyelesaikan Perang Dunia I dan Konferensi Perdamaian Paris tahun 1919 dan
berakhir pada tahun 1939 dengan adanya invansi Polandia dan hal tersebut
menandakan mulainya Perang Dunia II.
Periode
sejarah ini ditandai dengan gejolak ketika Eropa berjuang untuk pulih dari
kehancuran Perang Dunia I dan efek dari hilangnya sejumlah monarki, seperti
Jerman, Austria-Hongaria, Rusia, dan kerajaan Ottoman. Kemudian periode
kemakmuran besar (The Roaring Twenties)
mengikuti, tetapi ini berubah secara dramatis dengan terjadinya Depresi Besar
pada tahun 1929. Pada waktu itu, Republik Weimar di Jerman memberi jalan untuk
dua kisah kekacauan politik dan ekonomi, yaitu memuncak dalam hiperinflasi
Jerman pada tahun 1923 dan juga kegagalan “Bierkeller Putsch” pada tahun yang
sama. Goncangan kedua disebabkan oleh depresi di seluruh dunia yang
mengakibatkan munculnya Nazisme. Di Asia, Jepang menjadi penguasa yang semakin
berpengaruh, khususnya yang berkaitan dengan Cina.
Satu
lembaga utama dimaksudkan untuk membawa stabilitas adalah Liga Bangsa-Bangsa
yang dibuat setelah Perang Dunia I dengan tujuan menjaga keamanan dan
perdamaian dunia serta mendorong pertumbuhan ekonomi antar negara-negara
anggota. Namun, LBB mengalami kekacauan dari awal dengan tidak berpartisipasinya
Amerika Serikat dan Uni Soviet yang kemudian disusul oleh pertengkaran dari
Fasisme Italia, Nazi Jerman, dan Kekaisaran Jepang menyebabkan banyak
pertanyaan legitimasi dan efektivitas. Serangkaian krisis internasional membuat
ketegangan di LBB sampai ke batas-batasnya yang terawal, yaitu invansi Jepang
ke Manchuria dan Krisis Abyssina (1935-1936) dimana Italia menginvasi Abyssina,
salah satu dari beberapa negara Afrika yang merdeka pada waktu itu. LBB mencoba
untuk menegakkan sanksi ekonomi atas Italia, tetapi tidak berhasil. Insiden
tersebut menyorot kelemahan Prancis dan Inggris menyontohkan keengganan mereka
untuk mengasingkan Italia dan kehilangan dia sebagai sekutu mereka. Tindakan
lemah yang diambil oleh negara-negara Barat mendorong Mussolini Italia membentuk
aliansi dengan Hitler Jerman pula.
Perang
Abyssinia menunjukkan Hitler betapa lemahnya Liga dan mendorong partisipasinya
dalam Perang Saudara Spanyol. Dia juga memiliterisasi Rhineland yang secara
mencolok mengabaikan Perjanjian Versailles. Hal tersebut adalah yang pertama
dalam serangkaian aksi provokatif yang berpuncak pada invansi Polandia bulan
September 1939 dan awal Perang Dunia II.
Sumber Rujukan : Wikipedia. 2017. Periode Antarperang,
(Online), (https://id.m.wikipedia.org/wiki/Periode_antarperang.html), diakses
tanggal 15 April 2017.
Komentar
Posting Komentar