KEBIASAAN NGOPI REMAJA MASA KINI DI SEKITAR JALAN SOEKARNO-HATTA MALANG

KEBIASAAN NGOPI REMAJA MASA KINI DI SEKITAR JALAN SOEKARNO-HATTA MALANG


PROPOSAL PENELITIAN
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Praksis Sosial
yang dibina oleh Bapak Drs. I Wayan Legawa, M.Si


Oleh
Wildan Firly Irhamny             (140731604019)
Yongky Choirudin                  (140731605864)
Yuliarti Kurnia Pramai Selli   (140731606196)
Zafriadi                                   (140731600044)










UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN SEJARAH
April 2016


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Kajian gaya hidup dan konsumen menjadi menarik dalam konteks globalisasi dimana perkembangan kehidupan masyarakat yang begitu pesat memberikan perubahan-perubahan hampir di semua bidang. Banyak pandangan mengatakan bahwa konsumsi dan gaya hidup mempunyai arti sebagai ekspresi diri dan identitas jamak sehingga posisi menunjukkan identitas seseorang. Ada pula pandangan lain yang mengatakan bahwa gaya hidup sebagai hasil dari konstruksi struktur sosial dan lingkungan, keluarga, institusi pendidikan, juga mempengaruhi tindakan tersebut. Secara umum gaya hidup merupakan sebuah perilaku yang meningkatkan respon seseorang ke ketakutan eksistensialnya dan keuntungan belajar yang tersedia, yang terjadi pada poin tertentu dalam suatu waktu.
Jumlah, harga, jenis, dan tempat makanan dan minuman yang dikonsumsi setiap hari oleh konsumen merupakan gambaran pola konsumsi dan gaya hidup dan pola ini membedakan selera konsumen. Berbeda dengan makhluk hidup lainnya, manusia juga disebut sebagai makhluk budaya (cultural animal) dan manusia juga bersikap unik. Berbagai pertimbangan seperti interaksi konsumen dengan produk (sistem,  layanan,  software, dan produk) yang membentuk interpretasi dan kemudian mempengaruhi bagaimana mereka berpikir, merasakan, dan berperilaku. Berdasarkan penjelasan singkat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kajian gaya hidup dan konsumsi masih didominasi oleh perspektif ekonomi, psikologi, dan sosiologi.
Kita mengetahui bahwa kota Malang adalah kota pendidikan yang dibuktikan dengan banyaknya kampus dan sekolah baik swasta maupun negeri. Hal ini menjadikan Kota Malang sebagai salah satu kota tujuan atau destinasi para pelajar. Dengan banyak para pelajar tersebut, maupun mahasiswa, membawa perubahan-perubahan dalam bidang tertentu dalam kehidupan masyarakat. Salah satu perubahan tersebut munculnya kebiasaan ngopi. Ngopi memang suatu kebiasan yang sudah lazim, namun kebiasaan ngopi remaja ini cukup unik dimana dilakukan di sekitar pinggir jalan. Salah satu tempatnya yakni di sekitar Jalan Soekarno-Hatta. Disekitar jalan ini sangat sering para remaja, secara khusus mahasiswa, melakukan kegiatan ngopi.
Berdasarkan kenyataan diatas, maka peneliti menilai bahwa kasus tersebut sangat menarik untuk dijadikan sebagai topik penelitian. Berangkat dari gagasan inilah peneliti menyusun proposal ini.

B. Rumusan Masalah
1.      Apa latar belakang remaja ngopi di sekitar Jalan Soekarno-Hatta Malang?
2.     Kegiatan apa saja yang dilakukan oleh remaja saat ngopi di sekitar Jalan Soekarno-Hatta Malang?
3.    Bagaimana dampak bagi remaja terhadap kebiasaan ngopi di sekitar Jalan Soekarno-Hatta Malang serta solusi untuk meminimalisir dampak tersebut?

C. Tujuan Penelitian
1.     Untuk mengetahui dan memahami latar belakang remaja ngopi di sekitar Jalan Soekarno-Hatta.
2.   Untuk mengetahui dan memahami kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan oleh remaja saat ngopi di sekitar Jalan Soekarno-Hatta.
3.    Untuk mengetahui dan memahami dampak bagi remaja terhadap kebiasaan ngopi di sekitar Jalan Soekarno-Hatta Malang serta solusi untuk meminimalisir dampak tersebut.

D. Manfaat Penelitian
1.      Untuk peneliti, kita bisa mengetahui dan mendapatkan wawasan atau pengetahuan tentang kegiatan remaja di kota Malang saat malam hari yang salah satunya adalah Ngopi.
2.      Untuk remaja yang melakukan ngopi, mereka bisa mengetahui dampak positif dan negatif dari ngopi serta solusi untuk mengurangi dampak tersebut.


BAB II
KAJIAN TEORI
A.    DEFINISI KONSEP
Suatu  konsep, sebenarnya adalah sebuah definisi singkat dari sejumlah fakta atau gejala  yang  ada.[1] Konsep dirasa penting sebab merupakan salah unsur pokok dari penelitian. Dengan  demikian  konsep  yang ada dalam penelitian seharusnya ditentukan definisi dan dibatasi ruang lingkupnya untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman. Dalam  penelitian  yang  diberi  judul  Kebiasaan Ngopi Remaja masa kini di Jalan Soekarno-Hatta Malang ini, penulis mengambil kata kunci yaitu Kebiasaan, Ngopi, dan dan Remaja.
1.      Kebiasaan
Berasal dari kata folkways yang berarti tata cara (ways) yang sudah biasa dilakukan oleh individu atau masyarakat kebanyakan  (folk). Dalam ilmu Sosiologi, folkways dimaksudkan  untuk menyebut norma-norma sosial yang terlahir dari adanya pola-pola perilaku yang diikuti  oleh orang-orang kebanyakan didalam hidup mereka sehari-hari karena dipandang sebagai  sesuatu yang lazim  dilakukan. Jadi kebiasaan merupakan suatu kebiasaan dan kelaziman, yaitu  sesuatu yang terjadi secara berulang-ulang dan ajeg di alam realita, namun karena dikerjakan  secara berulang-ulang dan berangsur-angsur terasa kekuatannya sebagai hal yang  bersifat standar, yang karenanya secara normatif wajib dijalani.[2]
2.      Ngopi
Ngopi merupakan kata yang sudah tidak asing lagi, terutama bagi kaum lelaki. Ngopi berasal dari kata kopi yang notabene merupakan minuman. Kata ngopi dalam penelitian ini berarti kegiatan minum kopi. Ngopi biasanya dilakukan secara bersama, berbincang-bincang,  bercanda, dan bersantai disuatu tempat. Kebiasaan ngopi dapat dikatakan sudah mengakar  dikehidupan remaja masa kini khususnya di Kota Malang. Kebiasaan ngopi ini sering dilakukan remaja di Jalan Soekarno-Hatta Malang yang dimulai sekitar pukul 21.00 WIB hingga tengah malam dan sebagian sampai pagi.
3.      Remaja
Remaja merupakan tahap perkembangan yang sangat cepat dan berpengaruh pada perilaku individu. Dapat dikatakan juga, bahwa remaja adalah masa transisi dari periode  anak  ke  dewasa. Dalam penelitian ini rentang usia remaja dibatasi pada usia 15-23 yang meliputi siswa SMA hingga tingkat mahasiswa.

B.     METODE PENELITIAN
Metode adalah suatu cara yang dilakukan secara sistematis untuk mengetahui sesuatu hal. Sedangkan metodologi penelitian merupakan suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian.
1.      Pendekatan dan Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor,  kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau informan dan perilaku yang diamati. Oleh karena itu pendekatan kualitatif tidak boleh mengisolasi individu atau organisasi ke dalam variabel atau  hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari keutuhan.[3] Sedangkan jenis  Penelitian  dalam penelitian ini menggunakan deskriptif dengan langsung terjun ke berbagai informan di Jalan Soekarno-Hatta Malang. Adapun alasan menggunakan deskriptif karena karakteristik dari pendekatan kualitatif dibutuhkan deskripsi kata-kata. Selain itu peneliti juga menggunakan  pengamatan melalui observasi partisipasi dan wawancara.
2.      Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Jalan Soekarno-Hatta Malang. Lokasi tersebut cukup menarik bagi peneliti sebab hingga saat ini di sepanjang jalan tersebut sering remaja melakukan kegiatan ngopi sampai pagi. Waktu penelitian yang dilakukan peneliti dimulai yakni wawancara pada 11 Maret 2016 dan 20 Maret 2016.
3.      Pemilihan Objek Penelitian
Dalam  suatu  penelitian  lapangan,  seorang  peneliti  akan menghadapi objek penelitian. Dalam hal ini keseluruhan dari objek penelitian disebut populasi dan bagian dari populasi disebut sampel. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh remaja di Kota Malang. Untuk mempersempit objek, maka sampel penelitian adalah remaja yang sering ngopi di Jalan Soekarno-Hatta Malang.
4.      Tahap-tahap Penelitian
Tahap-tahap  penelitian  ini  terdiri  atas  tahap  penelitian  secara umum  dan  tahap  penelitian  secara  siklikal 14. Namun  peneliti menggunakan tahap penelitian secara umum yang terdiri atas :
a.       Tahap Pra Lapangan
1.      Menyusun rancangan penelitian
2.      Memilih lapangan penelitian
3.      Menyiapkan perlengkapan penelitian
b.      Memasuki lapangan
1.      Mempelajari bahasa
2.      Peranan penelitin
3.      Mencatat data yang meliputi catatan lapangan
c.       Pasca lapangan
1.      Analisis data.

C.    JENIS DAN SUMBER DATA
1.      Jenis Data
Ada dua macam jenis data yakni data primer dan data sekunder. Data primer merupakan informasi yang didapat oleh peneliti secara langsung dari informan. Sedangkan data sekunder  merupakan  data  yang  didapat secara tidak langsung atau melalui  pihak  lain. Dalam penelitian ini data primer didapat peneliti melalui wawancara dan observasi pastisipasi sedangkan data sekunder diperoleh dari individu yang mempunyai informasi tentang kajian penelitian ini.
2.      Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari perpustakaan (Library Research) serta dari informan berupa remaja yang ngopi di Jalan Soekarno-Hatta Malang (Field Research).

D.    TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Dalam penelitian ini,  peneliti  menggunakan  tiga teknik antara lain:
1.      Wawancara (Interview)
Wawancara merupakan bentuk percakapan dua orang atau lebih untuk mendapatkan  informasi dengan cara memberikan beberapa pertanyaan yang sesuai dengan tujuan penelitian.[4] Sebelum melakukan wawancara peneliti terlebih dahulu menyusun pedoman agar saat melakukan wawancara lebih terstruktur.

E.     TEKNIK ANALISA DATA
Menurut Patton, analisis data adalah proses untuk mengatur urutan data,  mengorganisasikan  ke  dalam  suatu  pola,  kategori  dan  suatu uraian dasar.[5] Proses analisis data ini dilakukan dengan menelaah semua data yang didapat yang kemudian direduksi atau dikelompokkan untuk dipelajari dan ditelaah dalam  rangka  memperoleh  penemuan  hasil  dari  penelitian  ini. Pada  penelitian  ini  peneliti  melakukan  proses  analisis  deskriptif denan tujuan  untuk  memberikan  deskripsi  mengenai  objek  penelitian berdasarkan  data  yang diperoleh dan tidak dimaksudkan untuk pengujian hipotesis.

F.     SISTEMATIKA PEMBAHASAN
1.      BAB I Pendahuluan
Dalam tahap ini penulis memberikan gambaran latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan, dan manfaat penelitian.
2.      BAB II Kajian Teori
Dalam  tahap ini penulis memberikan gambaran tentang definisi  konsep  yang  berkaitan  dengan  judul  penulisan, metode penelitian, taknik analisis data, dan sistemtika pembahasan penelitian.
3.      BAB III Hasil dan Pembahasan
Dalam tahap ini penulis memberikan gambaran tentang data yang diperoleh. Penyajian data dibuat secara tertulis dan dapat juga disertakan gambar, table atau bagan yang mendukung data.
4.      BAB IV Penutup
Dalam tahap ini penulis memberikan gambaran mengenai kesimpulan serta saran.


BAB III
HASIL  DAN PEMBAHASAN

A.    Latar Belakang Remaja melakukan Ngopi di sekitar Jalan Soekarno-Hatta Malang
Ada banyak hal yang membuat remaja melakukan ngopi, begitu pula dengan mengapa seringkali remaja memilih lokasi tempat ngopi di sekitar Jalan Soekarno-Hatta Malang. Memang pada umumnya ada sejumlah alasan yang membuat seseorang terdorong untuk melakukan sesuatu hal. Ngopi walaupun bisa dikatakan merupakan sebuah kegiatan yang terkadang di lakukan secara spontanitas namun bukan berarti para remaja yang melakukan ngopi secara khusus di Jalan Soekarno-Hatta Malang memiliki alasan mengapa mereka harus melakukan ngopi yang bahkan dilakukan dari sekitar pukul 21.00 WIB hingga larut malam dan terkadang sampai pagi.
Alasan utama para remaja melakukan ngopi yakni kebersamaan dan sebagai penghilang kebosanan. Narasumber pertama yang peneliti wawancarai yakni Sakimin (mahasiswa Universitas Muhammadiyah) yang diwawancarai peneliti menyatakan bahwa alasan utama dia melakukan ngopi adalah adanya faktor kebersamaan dan sebagai penghilang kebosanan. Yang dimaksud dengan kebersamaan di sini yakni kegiatan ngopi itu selalu di lakukan bersama teman, terutama teman satu kampus. Dalam hal ini para remaja menginginkan adanya suatu kebersamaan atau komunitas yang setidaknya mempu menghilang rasa kebosanan mereka terhadap adanya permasalahan-permasalahan, baik itu permasalahan pribadi, bersama, maupun masalah perkuliahan. Dengan berkumpulnya bersama teman-teman, mereka dapat berbagi pengalaman atau bertukar pikiran sehingga apa yang mereka rasakan dapat di temukan atau diberi solusi oleh teman lainnya. Dengan adanya kebersamaan bersama teman-teman maka rasa kebosanan yang sering muncul secara khusus pada para remaja dapat teratasi. Hal ini terutama berlaku bagi para remaja yang berstatus mahasiswa. Sebab pada umumnya kegiatan banyak mahasiswa setelah pulang kuliah hampir tidak ada sehingga pulang ke kos atau kontrakan. Saat di kos atau kontrakan inilah timbul rasa kebosanan hingga muncul keinginan ngopi bersama teman-teman. Di saat ngopi mereka melakukan canda tawa dan gurauan sehingga rasa bosan menghilang, setidaknya di saat ngopi sebab ada narasumber yang mengatakan bahwa rasa kebosanan itu kembali muncul setelah ngopi. Hal inilah yang merupakan penyebab mengapa kegiatan ngopi menjadi kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari banyak para remaja. Dua alasan tersebut merupakan faktor penting yang peneliti temukan dilapangan mengapa remaja seringkali melakukan ngopi.
Alasan lainnya yang muncul berdasarkan hasil wawancara yakni keinginan untuk merasakan minuman jenis tertentu. Memang ngopi pada umumnya diidentikkan dengan minum minuman sejenis kopi seperti Top Coffe, Kapal Api, atau Tora Bika. Namun sebenarnya kegiatan ngopi tidaklah harus dengan minuman yang berjenis kopi. Sangat jamak ditemui ketika para remaja melakukan ngopi justru minuman seperti jus, teh, soft drink, atau susu. Minuman susu dipilih sebab selain tentunya untuk minuan ngopi juga bermanfaat untuk kesehatan. Selain itu ngopi oleh sebagian para remaja laki-laki diidentikan sebagai bentuk bahwa mereka memiliki pergaulan yang luas. Muncul anggapan bahwa remaja yang jarang atau tidak pernah melakukan ngopi merupakan remaja yang kurang pergaulan. Istilah remaja disebut kuper (kurang pergaulan). Dari hal ini peneliti melihat bahwa ngopi merupakan salah satu bentuk atau cara para remaja untuk mengekspresikan dirinya dan mengaktualisasikan dirinya. Para remaja ini membutuhkan pengakuan akan identitas dirinya, maka ngopi dianggap sebagai solusi agar mereka tidak terlihat kurang pergaulan.
Narasumber lainnya yakni seorang mahasiswa dari Universitas Negeri Malang bernama Muhammad Abdul Hafizh Khoiri yang sekarang menempuh pendidikan semester 4. Dari hasil wawancara peneliti dengan Khoiri, dia mengatakan bahwa ngopi di pinggiran Jalan Soekarno Hatta alasanya adalah dia ingin sekali terjaga pada saat malam hari, karena jika dia terjaga maka dia akan bisa menemukan ide-ide yang sesuai dengan hal yang ingin dilakukan, baik dalam dunia perkuliahan maupun dalam kehidupan sehari-hari, dan narasumber juga mengatakan bahwa kegiatan ngopi di pinggiran Jalan Soekarno Hatta merupakan kebiasaan yang walaupun dia tidak setiap hari ngopi di Soekarno Hatta, karena ternyata tempat ngopi yang lainya yang menarik bagi narasumber tidak hanya di pinggiran Jaln Soekarno Hatta saja, karena ada di daerah dekat TMP di depan Kampus Universitas Negri Malang yang banyak sekali orang orang yang ngopi disana, dan narasumber juga sering ngopi disana bersama teman-temanya.
Selain penyebab-penyebab di atas, ada juga alasan untuk mencari hiburan dimana menghilangkan rasa suntuk dan penat serta untuk mengisi waktu luang. Remaja pada saat ngopi mereka manfaatkan untuk bertukar pikiran bersama teman mereka. Untuk hal yang satu ini biasanya mereka berpikir sampai pagi, dikarenakan remaja tersebut tertarik dengan topik tertentu. Dengan adanya kebiasaan ngopi ini, remaja bisa mengurangi hal-hal yang negatif seperti narkoba, minuman keras, pergaulan bebas, dan lain- lain. Sehingga bisa dibilang kebiasaaan ngopi ini sebagai kebiasaan yang positif dan terasa ada yang salah bagi remaja sekarang jika tidak berkumpul bersama teman-teman untuk ngopi.
Kemudian alasan mengapa remaja memilih tempat ngopi di sekitar Jalan Soekarno-Hatta Malang. Seperti diketahui bahwa Jalan Soekarno-Hatta Malang merupakan salah satu jalan yang sering dilalui mahasiswa. Letak jalan ini cukup strategi dalam lingkungan mahasiswa sebab di sekitar Jalan Soekarno-Hatta Malang terdapat banyak universitas tempat mahasiswa kuliah. Ini merupakan salah satu alasan yang disampaikan oleh narasumber pertama (Sakimin) mengapa jalan tersebut dipilih sebagai lokasi untuk ngopi. Dengan keramaian yang ada di sekitar Jalan Soekarno-Hatta Malang maka kegiatan ngopi akan terasa lebih asyik. Begitulah yang peneliti dapatkan dari narasumber yang diwawancarai. Hal ini dapat dihubungkan dengan salah satu alasan mengapa remaja melakukan ngopi yakni untuk aktualisasi diri. Dengan keramaian di sekitar Jalan Soekarno-Hatta Malang maka remaja yang melakukan ngopi akan merasa bahwa mereka dilihat oleh banyak orang. Hal ini memang oleh kebanyakan orang dianggap sebagai hal yang sepele, namun bagi remaja yang ngopi dengan dilihat oleh banyak orang maka mereka merasa bahwa mereka diakui sebagai pribadi yang aktual terhadap perkembangan remaja masa kini. Julukan jelek seperti kuper akan tidak mereka dapatkan. Alasan lainnya mengapa memilih lokasi di sekitar Jalan Soekarno-Hatta Malang yakni karena adanya lesehan. Begitulah alasan dari narasumber kedua (Khoiri). Dengan banyaknya tempat lesehan yang bisa digunakan, maka si narasumber untuk duduk selonjoran dan bisa mengatur posisi duduk dirinya semari menikmati hangatnya kopi di malam hari, ini juga alasan yang membuat si narasumber juga betah berlama-lama ngopi di pinggiran Jalan Soekarno Hatta. Berdasarkan hal ini peneliti menyimpulkan gagasan bahwa.

B.     Kegiatan Remaja saat ngopi di sekitar Jalan Soekarno-Hatta Malang
Di saat ngopi tentu ada kegiatan yang dilakukan oleh remaja bersama teman-temannya. Berdasarkan hasil wawancara dari narasumber, peneliti menemukan bahwa kegiatan yang sering dilakukan adalah obrolan ringan. Obrolan ringan yang dimaksud di sini yakni membicarakan hal-hal yang tidak membutuhkan daya pikir tingkat tinggi. Obrolan yang sering dibicarakan tergantung dari teman ngopinya. Kalau teman ngopinya sekampus biasanya membahas topik tentang situasi di kelas dan kegiatan perkuliahan. Hal ini tentunya bagi para remaja yang berstatus sebagai mahasiswa. Situasi kelas sering dibicarakan jika ngopi itu bersama teman-teman satu kelas. Namun yang anehnya obrolan tentang perkuliahan ini jarang sekali atau hampir tidak ada yang mengenai materi perkuliahan. Para remaja yang ngopi tersebut menganggap hal itu sebagai sesuatu yang tabu sebab jika berbicara mengenai materi perkuliahan maka kegiatan ngopi tidak lagi sebagai sebuah kebersamaan melainkan perkuliahan luar ruangan. Mereka menganggap bahwa materi perkuliahan tidak layak dijadikan sebagai topik obrolan di saat ngopi sebab hal ini nantinya akan membutuhkan daya pikir tingkat tinggi. Hal ini tentu tidak disukai para remaja di saat ngopi.
 Beberapa topik yang kebanyakan dibahas atau dibicarakan adalah membahas cewek-cewek di kampus, sepak bola, dan permasalahan hidup. Bagi para remaja laki-laki obrolan mengenai cewek-cewek kampus selalu saja ada walaupun terkadang intensitas pembicaraannya tidak terlalu banyak. Sedangkan sepak bola sering kali dibicarakan, secara khusus Arema. Topik sepak bola selalu menjadi topik di setiap ngopi para remaja yang para peneliti wawancarai. Dan ada juga yang menganggap ngopi sebagai tempat penyaluran untuk berbagi rasa atau curhatan. Hal tersebut dibahas saat ngopi karena sebagian besar cowok kadang-kadang tidak bisa mengungkapkan permasalahan yang sedang ia alami. Sehingga, hal tersebut bisa diutarakan atau diungkapkan secara terbuka melalui kegiatan ngopi.

C.    Dampak bagi remaja terhadap kebiasaan ngopi serta solusinya
Kegiatan ngopi yang dilakukan para remaja tentu mempunyai dama baik itu positif maupun negatif. Narasumber pertama (Sakimin) menyebutkan dengan adanya ngopi, keuntungan yang didapat adalah beban permasalahan yang di alami remaja menjadi hilang dan rasanya menjadi bebas. Selain keuntungan tersebut, ngopi juga membawa manfaat dimana menghilangkan kejenuhan karena kumpul dengan teman-teman dan jika tidak ngopi rasanya seperti ada yang janggal walaupun ia kadang mengantuk pas siang. Jika ada keuntungan, maka ada kerugian dari kegiatan ngopi, yaitu uang menjadi habis atau menipis, sehingga membeli makanan dan minumannya hanya pas ngopi saja. Tetapi, menurut narasumber kegiatan ngopi murah atau mahalnya tergantung dari kita bisa menghemat uang atau tidak. Dampak dari ngopi sendiri terhadap perkuliahan adalah mengantuk karena dari ngopinya sendiri dilakukan sampai pagi walaupun narasumber sendiri tahu bahwa besok ada jadwal perkuliahan di kampus.
Kemudian peneliti juga mendapat informasi dari narasumber kedua (Khoiri) mengenai dampak negatif dari ngopi. Narasumber tersebut menyebutkan efek negatif dari kegiatang ngopi, diantaranya adalah si narasumber jadi susah untuk tidur karena karena efek dari ngopi tersebut. Sehingga si narasumber setelah pulang dari ngopi setibanya di kos jadi tidak bisa tidur, sehingga dia kembali begadang sampai pagi dan mulai tidur di pagi hari atau setelah adzan subuh baru tidur dan menunggu efek dari kopi tersebut hilang dan mulai bisa tidur. Selain itu si narasumber juga banyak menghabiskan banyak uang dalam kegiatan ngopi tersebut dan mereka tidak sadar kalau menghabiskan banyak uang karena mengikuti teeman-temanya disana. Dan ketika peneliti menanyai narasumber apakah ia ingin meminimalisir kegiatan ngopi tersebut, si narasumber menjawab dengan tegas tidak bisa, karena untuk menambahkan keakraban dengan teman-teman yang lain dan juga bisa mendapatkan teman yang baru dan juga tentu bisa berbagi pengalaman dengan teman baru tersebut, sekaligus juga bisa mncari hiburan tersebut.
Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti memberikan beberapa solusi kepada para remaja untuk meminimalisir dampak buruk dari ngopi yakni:
1.      Kurangi kegiatan ngopi di sekitar Jala Soekarno-Hatta Malang seminimal mungkin. Hal ini akan sangat membantu para remaja yang notabene merupakan mahasiswa. Para mahasiswa sudah seharusnya lebih mementingkan kegiatan perkuliahan.
2.      Jika tidak bisa mengurungi kebiasaan ngopi, maka kurangilah waktu ngopi. Sebagaimana diketahui waktu ngopi yang terkadang cukup lama, bahkan ada juga yang dari pukul 21.00 WIB sampai pagi. Waktu yang lama tersebut akan terbuang percuma. Lebih baik waktu untuk ngopi tersebut dikurangi dan dijadikan sebagai waktu untuk belajar atau hal-hal yang lebih bermanfaat lainnya.
3.      Jadikanlah kegiatan ngopi sebagai bentuk kegiatan yang tidak hanya nongkrong bersama teman-teman, tetapi jadikan ngopi sebagai sebuah komunitas yang lebih bermanfaat. Misalnya ngopi sebagai bentuk ngbrol pintar. Hal-hal seperti ini akan sangat membantu para remaja yang ngopi tersebut. Artinya obrolan yang dilakukan tidak hanya obrolan-obrolan ringan, tetapi juga yang mengandung hal-hal penting seperti materi perkuliahan.


BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Berdasarkan uraia diatas, maka adapun kesimpulan yang dapat diambil yakni:
1.      Alasan utama para remaja melakukan ngopi yakni kebersamaan dan sebagai penghilang kebosanan. Dalam hal ini para remaja menginginkan adanya suatu kebersamaan atau komunitas yang setidaknya mempu menghilang rasa kebosanan mereka terhadap adanya permasalahan-permasalahan, baik itu permasalahan pribadi, bersama, maupun masalah perkuliahan. Selain itu ngopi juga dianggap sebagai bentuk aktualisasi diri para remaja dimana dengan melakukan ngopi para remaja merasa bahwa merak telah diakui oleh orang lain. Lokasi di sekitar Jalan Soekarno-Hatta Malang dipilih sebab jalan ramai oleh para mahasiswa dari berbagai kampus sehingga kegiatan ngopi akan terasa lebih asyik jika ramai.
2.      Kegiatan yang dilakukan oleh remaja saat ngopi di sekitar Jalan Soekarno Hatta Malang adalah ngobrol. Obrolan yang sering dibicarakan yakni kegiatan perkuliahan, sepak bola, dan permasalahan hidup para remaja.
3.      Dampak dari ngopi itu sendiri yakni beban permasalahan dialami remaja alami hilang dan rasanya menjadi bebas. Selain itu, ngopi juga membawa manfaat menghilangkan kejenuhan serta memperoleh inspirasi. Sedangkan kerugiannya uang semakin menipis akibat ngopi saja, dan mengantuk di saat perkuliahan. Solusi yang peneliti berikan seperti mengurangi kegiatan ngopi di sekitar Jala Soekarno-Hatta Malang seminimal mungkin, jika tidak bisa mengurungi kebiasaan ngopi, maka kurangilah waktu ngopi. Kemudian jadikanlah kegiatan ngopi sebagai bentuk kegiatan yang tidak hanya nongkrong bersama teman-teman, tetapi jadikan ngopi sebagai sebuah komunitas yang lebih bermanfaat.

B.     Saran
Kami selaku peneliti menyarankan kepada para remaja secara umum dan kepada narasumber secara khusus untuk meminimalisir seringnya melakukan ngopi di sekitar Jalan Soekarno-Hatta Malang. Ngopi memang memberikan rasa kebersamaan dengan teman-teman namun jika terlalu sering dilakukan maka itu tidaklah baik. sebagai seorang pelajar ataupun mahasiswa, maka akan lebih bagus jika waktu untuk ngopi dikurangi atau diganti untuk belajar di kos, di kontrakan, atau dirumah. Hal ini akan memberikan manfaat yang nantinya akan sangat membantu dalam kegiatan perkuliahan. Pesan dari peneliti yakni utamakalah terlebih dahulu kegiatan-kegiatan yang secara jelas memberikan manfaat positif, seperti perkuliahan.


DAFTAR RUJUKAN
Abdullah, Irwan & Udasmoro, Wening & J., Hasse. 2009. Dinamika Masyarakat dan Kebudayaan Kontemporer. Yogyakarta: TICI Publications.
Dwi Narwoko & Suyanto. 2007. Sosiologi Teks Pengantar Dan Terapan. Jakarta: Kencana.
Koentjaraningrat. 1990. Metode-metode  Penelitian  Masyarakat. Jakarta:  Gramedia  Pustaka  Utama.
Lexy J. M. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
















LAMPIRAN
HASIL WAWANCARA PENELITI DENGAN NARASUMBER

Narasumber: Muhammad Abdul Hafizh Khoiri, mahasiswa S1 Pendidikan Akuntansi 2014, Universitas negeri Malang (26 Maret 2016)

Rumusan pertanyaan untuk narasumber
1.      Info Narasumber(Nama, TTL, Alamat, Pendidikan saat ini)
2.      Mengapa kalian/anda menyukai aktivitas ngopi ?
3.      Apakah kalian/anda sering melakukan aktivitas ngopi di wilayah jl. Soekarno-Hatta/Suhat ?
4.      Mengapa memilih lokasi di Suhat untuk ngopi ?
5.      Adakah alasan mengapa kalian/anda melakukan aktivitas ngopi di Suhat ?
6.      Apakah permasalahan itu memberikan tekanan kepada kalian/anda ?
7.      Bagaimana penyelesaian kalian/anda terhadap masalah tersebut ?
8.      Apakah anda/kalian melakukan aktivitas ngopi sebagai reaksi atas permasalahan tersebut?
9.      Bagaimana kalian/anda merasakan ngopi dapat meringankan permasalahan tersebut ?
10.  Hal-hal apa saja yang kalian(anda) lakukan saat ngopi di Suhat ?
11.  Biasanya banyak para remaja sering ngopi sampai pagi, apakah kalian( anda) pernah mengalami hal tersebut ? sering atau jarang.
12.  Kalau sampai pagi kan lama, apakah itu tidak membosankan ?
13.  Dengan siapa saja biasanya anda melakukan ngopi sampai pagi ?
14.  Apakah kalian(anda) pernah mengajak teman perempuan untuk ngopi ?
15.  Apakah teman perempuan itu ikut ngopi sampai pagi ?
16.  Apakah ngopi sudah menjadi suatu identitas bagi kalian(anda) ?
17.  Apakah ngopi itu memberikan kreasi dan motivasi pada kalian(anda) ? bagaimana hal itu terjadi ?
18.  Apakah ada dampak buruk dari ngopi yang pernah kalian(anda) rasakan?
19.  Ke depannya, apakah kalian(anda) ingin terus melakukan ngopi atau ingin meminimalisir? Alasannya?
20.  Jika jawabannya ingin meminimalisisir, maka peneliti memberikan saran
21.  Jika ada dampak buruk dari ngopi, apa saja dampak positif yang kamu (kalian)rasakan saat dan setelah ngopi ?
22.  Menurut kamu, dampak apa yang paling dominan di ngopi ? apakah positif atau negatif ? Apa alasannya?
23.  Apakah pada saat ngopi  anda mampu menemukan ide kreatif untuk perkuliahan/hidupmu
24.  Bagaimana anda membuat kegiatan ngopi di pinggiran suhat terasa menarik

Jawaban dari narasumber kedua
1.      Muhammad Abdul Hafizh Khoiri, mahasiswa S1 Pend Akuntansi 2014
2.      Karena kopi mampu membuat kita terjaga karena saya(Hafiz) suka bergadang. Karena di sela-sela ngopi narasumber mengatakan bahwa ngopi bisa membuat sang narasumber dapat menemukan beberapa ide baru yang bermanfaat bagi dirinya.
3.      Terkadang Jarang, soalnya ada tempat lain yang lebih asik dan enak, kayak di tempat ngopi di Taman Makam Pahlawan. Nara sumer mengatakan bahwa tempat ngpi tdak hanya ada di pinggiran jalan Suhat saja, karena banyak sekali tempat tempat di Malang yang juga bisa digunakan untuk aktivitas ngopi, ya narasumber biasanya memlih daerah TMP pinggiran Jalan Veteran sebagai tempat untuk ngopi
4.      Alasan saya untuk memilih lokasi untuk tempat ngopi di Suhat ialah yaitu karena ada lesehannya, jadi kita bisa duduk santai “selonjoran”. Narasumber mengatakan alasan dia ngopi  pinggiran Jaln Sekarno-Hatta adalah banyaknya tempat tempat lesehan di pinggiran Jaln Suhat yang bisa digunakan sebagai tempat untuk ngopi dan bercengkrama dengan teman-temanya dan banyaknya tempat lesehan sehingga mereka bisa bebas mengatur duduknya entah dengan berselonjor ataupun dengan posisi yang lain sembari menikmati hangatnya ngopi di malam hari
5.      Alasan saya untuk melakukan aktivitas ngopi di Suhat supaya saya bisa berkumpul dengan teman-teman dan juga bisa menjaga dan mempererat tali pertemanan dan persahabatan. Narasumber yang diwawancarai pada saat aktivitas ngopi dipinggiran Jalan Soekarno Hatta bisa kita simpulkan adalah sebuah upaya untuk mempererat persaudaraan dan tali silaturahmi.
6.      Kalo kegunaan dengan hal permasalahan saya, terkadang bisa buat pelarian dan juga untuk sekedar refreshing mencari hiburan dan juga inspirasi. Narasumber yang saya  wawancarai pada saat itu dia mengatakan bahwa dia dalam ngop hanya untuk pelarian dari masalah yang dihadapi dia aik dalam perkuliahan ataupun permasalahan sehari-hari dan untuk menghilangkan stres dia memilih ngopi bersama teman-teman mereka di pinggir jalan suhat agar bisa refeshing dan jika bisa agar bisa memecahkan masalah.
7.      Penyelesian terhadap permasalahan hal tersebut ya itu tadi, akan saya gunakan untuk lakukan dengan aktivitas ngopi . Narasumber yang saya wawancarai menggunakan ngopi untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari dengan cara ngopi
8.      Iya, saya melakukan aktivitas ngopi biasanya untuk mencari ketenangan dan juga inspirasi dalam menghadapi permasalahan yang saya miliki Narasumber saya mengatakan bahwa ngopi itu membuat dia jadi lebih paham dengan masalah masalah yang dia hadapi dan dengan nopi yang ditemani banyak orang-orang sehingga dia bisa bertukar pengalaman akan masalah yang da hadapi tersebut dan tahu cara penyelesaian masalah tersebut, sekaligus juga ngopi bisa membuat dia mudah mencari informasi akan masalah yang dia sedang hadapi saat ini
9.      Kalau yang saya rasakan, masalah saya hilang untuk sementara, tetapi akan muncul teringat setelah ngopi itu. Narasumber yang aya tanya perihal ngopi memang masalah di hilang saat sedang ngopi bersama teman temanya, akan tetapi maksudnya bukan hilang tetapi hanya melayang masalah tersebut karena pada saat ngopi dia sibuk bercanda dengan teman temanya dan juga sibuk cuhat akan masalah yang dia hadapi saat ini. Tetapi setelah ngopi, dia akan kembali teringat akan masalah yang sebelumnya dia hadapi sebelum ngopi di Jalan Suhat, tetapi bekal solusi yang dia dapatkan saat ngopi tersebut membuat narasumber jadi lebih tenang dalam menghadapi masalahnya.
10.  Ya seperti biasa, ngumpul bersama teman atau sahabat Narasumber saya mengatakan bahwa kegiatan pada saat ngopi adalah berkumpul berama teman-teman dan bercanda ria dan yang lainya dan juga untuk menemukan solusi di setiap masalah dan bertukar pikiran akan suatu hal yang menurut dia akan sangat menark untuk dikembangkan, dia narasumber saya mengakan masalah body motor yang bagus baagaimana. 
11.  Jarang, paling lama saya ngopi sampai larut jam 2 malam. Narasumber saya mengatakan bahwa pada saat melakukan aktivitas ngopi di Suhat tidk samapi larut malam karena ia paham masih ada kuliah esok paginya dan dia paling malam ngopi di Suhat sampai jam 2 malam.
12.  Tidak, soalnya banyak teman dan kita bia ngobrol dengan membahas bermacam-macam topik. Narasumber syaa mengatakan bahwa kegatan ngopi di Jalan Suhat tidak terasa membosankan karena banyak teman teman yang bisa ktaa ajak ngobrol dengan enak dan saling bertukar informasi dan juga dia bisa saling bertukar pikiran dengan teman-temanya mengenai suatu tema atau topik tertentu.
13.  Dengan teman satu kost. Narasumber saya mengatakan bahwa dia ngopi dengan teman satu kost dan kadang juga ada temen kelas dan teman yang lainya yang ikut ngopi bersama saama di Suhat.
14.  Pernah, tapi tidak sampai larut malam, maksimal sampai jam 9 malam. Narasumber saya mengatakan bahwa dia pernah membawa teman wanita pada saat aktivitas ngopi di Suhat tapi hanya sampai jam 9 malam. Dia sungkan jika harus membawa teman prempuan begadang sampai larut malam pada saat ngopi tersebut
15.  Tidak, dia tidak mungkin diajak sampai larut malam menjelang pagi, soalnya dia itu perempuan, takut entar ada masalah apa-apa.
16.  Tidak, ngopi hanya jika ada permasalahan dan merasa sumpek dengan permasalahan itu dan saat pngen kumpul sama teman saja.
17.  Bisa, soalnya pas ngopi itu membuat pikiran bisa menjadi tenang dan bisa membuat inspirasi
18.  Sejauh ini dampak buruk dari ngopi yang saya rasakan yaitu setelah kita ngopi saya menjadi tidak bisa tidur karena efek dari kopi itu dan juga berdampak pada keuangan saya karena terlalu rutin melakukan ngopi
19.  Dilanjutkan, agar kita bisa menambah keakraban dengan teman disamping juga dengan menambah teman
20.  Positif, karena jika ngopi kita bisa dapat isnpirasi dan dapat kenalan baru
21.  Dampak positifnya kita bisa kumpul dan menambah keakraban bersama teman-teman dan juga bisa menghilangkan sumpek dengan masalah yang ada.

Narasumber : Sakimin (Laki-Laki), Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Semester 6 Jurusan S1 Keperawatan (data diperoleh melalui metode wawancara dengan narasumber terkait) (11 Maret 2016)
Rumusan pertanyaan
1.           Mengapa anda suka ngopi ?
2.           Seberapa sering anda ngopi ?
3.           Apakah anda suka ngopi di tempat-tempat seperti sekitar Jalan Sukarno-Hatta ?
4.           Mengapa ?
5.           Seringkah anda ngopi di suhat ?
6.           Sama siapa saja biasanya anda ngopi ?
7.           Seberapa lama anda bersama mereka ngopi ?
8.           Pernahkah anda ngopi sampai pagi ?
9.           Apa yang menarik dari ngopi itu sehingga anda suka ?
10.       Minuman apa yang sering anda minum saat ngopi ?
11.       Apa yang biasanya di lakukan saat ngopi ?
12.       Obrolan apa yang sering dibicarakan ?
13.       Adakah manfaat ngopi terhadap anda ?
14.        Dampak negatif ngopi ada gak mas yang mas rasain ?
15.       Ada gak dampak ngopi terhadap kuliah anda ?
16.       Apakah anda mau mengurangi kebiasaan ngopi anda tersebut ?
17.       Peneliti menyampaikan saran

Jawaban dari narasumber pertama
1.        Ngopi itu nikmat dan enak. Apalagi kalo ngopi itu bisa kumpul sama teman-teman. Jadi bosan itu bisa hilang dan jadi terasa enjoy aja.
2.         Ya tergantung sih, sesuai kondisi. Tapi bisa setiap hari kalau memungkinkan.\
3.         Ya.
4.        Karena di sana itu rame, jadinya kalo ngopi itu gak bosanin.
5.         Kalo di bilang sering gak juga tapi bisa di biasanya itu dalam seminggu itu ada ngopi di suhat, trus kalo ada hari-hari libur.
6.         Sama teman-teman kelas dan kampus.
7.         Ya gak lama-lama sih, kalo lama kan karena ada yang asyik sedang di omongin. Tapi kalao gak ada yang asyik ya paling Cuma dua jam.
8.         Pernah tapi jarang. Biasanya kami ngopi kalo besoknya ada kuliah cuma sampai sekitar jam 11-12, tapi kalo libur biasanya bisa sampai jam 1 atau 2. Kalo yang sampai pagi jarang mas, soalnya mata kadang gak tahan, ngantuk.
9.         Ya kan bisa kumpul sama teman-teman mas. Kalo lagi jenuh atau bosan kan bisa hilang kalo ngopi sama teman-teman. Selain itu kan kalo ngopi buat luasin pergaulan, supaya gak ketinggalan sama anak-anak lainnya mas.
10.    Susu mas.
11.    Gak ada mas Cuma ngobrol-ngobrol aja.
12.    Tergantung sih mas ngopinya sama siapa. Kalo sama teman dari kampus itu biasanya ngomongin situasi di kelas, kegiatan kuliah, pokoknya hal-hal yang ada kaitannya sama kuliah, tapi bukan materi kuliah. Ngomongin cewek-cewek kampus. Trus ada juga ngomomgim soal sepak bola. Tapi itu gak selalu mas. Tapi ada juga yang curhat permasalahannya mas. Kan sebagian cowok kadang gak bisa ungkapin permasalahannya, pas ngopi itu dia cerita in karena kita semua saling terbuka lah. Gak tau kenapa mas pas ngopi itu semuanya terasa terbuka aja, terasa tanpa beban dan bebas aja mas.
13.    Saya rasa ada ya mas. Misalnya kalo lagi jenuh saya bisa ngumpul sama teman-teman jadinya jenuhnya hilang. Memang sih kadang jadi ngantuk pas siangnya kalo ngopi sampe malam tapi kalo tidak ngopi itu rasa ada yang mengganjal lah mas.
14.    Ya kalo dibilang yang negatifnya sih pasti adalah tapikan tergantung kita mau gimana in. Kayak uang bbisa abis Cuma buat ngopi, beli makanan dan minuman pas ngopi itu.
15.    Cuma jadi ngantuk mas kalo ngopi sampai larut trus besoknya ada kuliah.
16.    Kalo saya sih mas karena gak terlalu merugikan jadi gak usah dikurangi, kan gak ruginya juga mas buat saya.
17.    Saya punya saran mas, kalo ngopi itu di jadikan sebagai bentuk kegiatan yang lebih bermanfaat dari biasanya, kayak ngopi kepanjangan dari ngobrol pintar, jadi yang dibicarakan ya hal-hal penting misalnya kegiatan perkuliahan atau semacamnya, atau gak mas, ini saran saya, kurangi lah kegiatan ngopi sampai larut malam soalnya kasihan nantinya di kampus jadi ngantuk. Bagaimana menurut mas? Ya boleh juga saran dari mas.




[1] Koentjaraningrat. 1990. Metode-metode  Penelitian  Masyarakat. Jakarta:  Gramedia  Pustaka  Utama. hal 21.
[2] Dwi Narwoko & Suyanto. 2007. Sosiologi Teks Pengantar Dan Terapan. Jakarta: Kencana. hal. 48
[3] Lexy J. M. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. hal 3.
[4] Lexy J. M. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. hal. 180.
[5] Ibid., hal. 103.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJARAH MASUKNYA AGAMA KONGHUCU DI INDONESIA

Kamu yang Kusayang

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BERBASIS NILAI