PENGELOLAAN PARIWISATA DALAM ASPEK PENDIDIKAN DI KEBUN RAYA PURWODADI PASURUAN, JAWA TIMUR (2012-2014)
PENGELOLAAN
PARIWISATA DALAM ASPEK PENDIDIKAN DI KEBUN RAYA PURWODADI PASURUAN, JAWA TIMUR
(2012-2014)
PROPOSAL PENELITIAN
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Kepariwisataan dan Kewirausahaan
yang dibina oleh Bapak Drs. I Wayan Legawa, M.Si
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Kepariwisataan dan Kewirausahaan
yang dibina oleh Bapak Drs. I Wayan Legawa, M.Si
Oleh :
Yuliarti Kurnia Pramai Selli
Yuliarti Kurnia Pramai Selli
(140731606196)

UNIVERSITAS NEGERI
MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN SEJARAH
Oktober 2016
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN SEJARAH
Oktober 2016
KATA
PENGANTAR
Dengan memanjatkan
puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, penulis dapat menyelesaikan tugas
matakuliah Kepariwisataan dan Kewirausahaan dengan proposal yang berjudul
“Pengelolaan Pariwisata dalam Aspek Pendidikan di Kebun Raya Purwodadi Pasuruan,
Jawa Timur (2012-2014)”.
Penulis
mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini. Kepada Bapak Drs. I Wayan Legawa, M.Si selaku
pembimbing yang senantiasa memberikan pengarahan kepada penulis dalam penyelesaian
tugas proposal ini. Tidak lupa kepada teman-teman yang telah memberikan
informasi dalam menyelesaikan tugas proposal ini.
Penulis menyadari bahwa proposal
yang dibuat masih belum sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat
berguna bagi penulis untuk penyempurnaan proposal ini. Semoga proposal ini
bermanfaat dan menambah pengetahuan tentang Kepariwisataan di Kebun Raya
Purwodadi.
Malang,
Oktober 2016
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah .......................................................................................... 1
C. Tujuan
Penelitian ........................................................................................... 1
D. Manfaat
Penelitian ......................................................................................... 2
BAB
II KAJIAN TEORI
A. Definisi
Konsep ............................................................................................. 3
B. Metode
Penelitian ......................................................................................... 4
C. Jenis
dan Sumber Data .................................................................................. 5
D. Teknik
Pengumpulan Data ............................................................................ 6
E. Teknik
Analisa Data ..................................................................................... 7
F. Sistematika
Pembahasan ............................................................................... 7
BAB
III HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Latar Belakang Berdirinya
Kebun Raya Purwodadi .................................... 9
B.
Pengelolaan Pariwisata
dalam Aspek Pendidikan di Kebun Raya Purwodadi (2012-2014) 10
C. Gambaran
Singkat tentang Pengelolaan Pariwisata Kebun Raya Purwodadi dalam Aspek Pendidikan
Tahun 2016 ............................................................................................................... 17
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
................................................................................................... 19
B. Saran
............................................................................................................. 19
DAFTAR RUJUKAN ...................................................................................... .20
LAMPIRAN ..................................................................................................... 21
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kebun
Raya Purwodadi adalah salah satu cabang kebun raya yang ada di Indonesia
letaknya berada di wilayah Jawa Timur tepatnya Purwodadi, Pasuruan, Jawa Timur.
Kebun raya ini lebih memfokuskan pada penanaman tumbuhan yang berada di daerah
iklim hortus (rendah kering). Tempat ini selain dijadikan tempat mencari
tentang pendidikan lingkungan juga otomatis dijadikan sebagai tempat wisata.
Tempat ini bisa dibilang sebagai salah satu ikon wisata Kab. Pasuruan yang
selain disuguhkan ilmu tentang pendidikan lingkungannya, juga diberikan
pemandangan yang indah dan sejuk.
Banyaknya
pengunjung ke tempat ini tidak lepas dari cara atau sistem manajemen
pengelolaan tempat wisata ini sehingga dalam proposal ini penulis lebih
memfokuskan pada permasalahan sistem pengelolaannya dan penulis juga mengambil
satu aspek dalam hal pendidikan. Dalam proposal ini, penulis akan membahas
tentang sejarah atau latar belakang berdirinya Kebun Raya Purwodadi, gambaran
pengelolaan pariwisata dalam aspek pendidikan pada tahun 2012-2014, dan
gambaran singkat tentang pengelolaan pariwisata Kebun Raya Purwodadi.
B.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
latar belakang berdirinya Kebun Raya Purwodadi ?
2. Bagaimana
pengelolaan pariwisata dalam aspek pendidikan di Kebun Raya Purwodadi (2012-2014)
?
3. Bagaimana
gambaran singkat tentang pengelolaan pariwisata Kebun Raya Purwodadi dalam
aspek pendidikan tahun 2016 ?
C.
Tujuan
Penelitian
1. Untuk
mengetahui dan memahami latar belakang berdirinya Kebun Raya Purwodadi.
2. Untuk
mengetahui dan memahami pengelolaan pariwisata dalam aspek pendidikan di Kebun
Raya Purwodadi (2012-2014).
3. Untuk
mengetahui dan memahami gambaran singkat tentang pengelolaan pariwisata Kebun
Raya Purwodadi dalam aspek pendidikan tahun 2016.
D.
Manfaat
Penelitian
1. Untuk
peneliti, kita bisa mengetahui dan mendapatkan wawasan atau pengetahuan tentang
pengelolaan pariwisata di Kebun Raya Purwodadi.
2. Untuk
pembaca, kita bisa mendapatkan dan menambah wawasan ilmu tentang Kebun Raya
Purwodadi dalam aspek kepariwisataan khususnya dalam hal pendidikan lingkungan.
BAB II
KAJIAN TEORI
A.
Definisi
Konsep
Konsep
adalah sebuah definisi singkat dari sejumlah fakta atau gejala yang ada
(Koentjaraningrat, 1990: 21). Konsep sendiri merupakan salah satu unsur pokok
dari penelitian dan dalam penelitiannya sendiri ditentukan definisi dan
dibatasi ruang lingkupnya agar tidak terjadi kesalahpahaman. Dalam judul
penelitian “Pengelolaan Pariwisata dalam Aspek Pendidikan di Kebun Raya
Purwodadi Pasuruan, Jawa Timur (2012-2014)”, penulis mengambil kata kunci,
yaitu :
1. Pengelolaan
Menurut
kamus besar bahasa Indonesia, pengelolaan adalah proses, cara, perbuatan
mengelola dengan melakukan kegiatan tertentu yang menggerakkan tenaga orang
lain dalam membantu merumuskan kebijaksanaan dan tujuan organisasi serta
memberikan pengawasan kepada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan
kebijaksanaan dan pencapaian tujuan . Pengelolaan tersebut tidak hanya
melaksanakan suatu kegiatan yang meliputi fungsi-fungsi manajemen (perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan) untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien
(Adisasmita, Raharjo. 2011).
2. Pariwisata
Menurut
kamus besar bahasa Indonesia, pariwisata adalah kegiatan yang berhubungan
dengan perjalanan untuk rekreasi. Sedangkan, menurut UU No. 10 Tahun 2009
mengatakan bahwa pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung
berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha,
pemerintah, dan pemerintah daerah.
3. Pendidikan
Menurut
UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (Online,
Hukum. 2012, (Online)).
B.
Metode
Penelitian
Metode
adalah cara dan penelitian adalah mencari jawaban atas permasalahan atau
pertanyaan-pertanyaan dengan metode tertentu secara sistematis (menggunakan
metode tertentu). Jadi, metode penelitian adalah cara mencari jawaban atas
permasalahan/pertanyaan-pertanyaan dengan metode tertentu secara sistematis
(menggunakan metode tertentu). Metodologi
penelitian merupakan suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan
yang terdapat dalam penelitian. Berikut adalah tata urutan secara umum, yaitu :
1.
Pendekatan
dan Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan
pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian
yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah dimana peneliti
adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara
triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian
kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi (Sugiyono, 2014: 1). Untuk
jenis penelitiannya sendiri, penulis menggunakan deskriptif. Alasan menggunakan
jenis penelitian ini adalah karena topik pembahasan proposal hanya bisa
dilakukan dengan cara observasi sehingga jenis penelitian yang cocok adalah
dengan menggunakan deskriptif. Selain itu, peneliti juga menggunakan pengamatan
melalui observasi terus terang dan wawancara semiterstruktur.
2.
Lokasi Penelitian
dan Waktu Penelitian
Pada penelitian ini, penulis mengambil lokasi
yang sesuai dengan topik penelitian, yaitu di Kebun Raya Purwodadi – LIPI tepatnya
di Jalan Raya Surabaya – Malang KM 65, Purwodadi, Pasuruan, Jawa Timur. Lokasi
tersebut sangat strategis dalam penempatan tempat wisata sehingga kebun raya
ini bisa dibilang sebagai salah satu tempat favorit dan pastinya sebagai tempat
mendapatkan pendidikan lingkungan terbukti dari tahun ke tahun jumlah
pengunjung ke tempat wisata dan edukasi ini terus bertambah. Waktu penelitian
yang dilakukan peneliti pada tanggal 14 Oktober 2016 tepatnya mulai pukul 12.30
sampai 15.00 dengan melakukan observasi terus terang dan wawancara
semiterstruktur.
3.
Pemilihan
Objek Penelitian
Dalam
suatu penelitian lapangan,
seorang peneliti akan menghadapi objek penelitian. Dalam hal
ini keseluruhan dari objek penelitian disebut populasi dan bagian dari populasi
disebut sampel. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah pengelolaan
pariwisata di Kebun Raya Purwodadi. Sedangkan, sampel penelitian adalah
pariwisata dalam aspek pendidikan.
4.
Tahap-tahap
Penelitian
Tahap-tahap
penelitian ini terdiri
atas tahap penelitian
secara umum yang terdiri atas :
a.
Tahap
Pra Lapangan
1.
Menyusun
rancangan penelitian
2.
Memilih lapangan
penelitian
3.
Menyiapkan
perlengkapan penelitian
b.
Memasuki
lapangan
1.
Mempelajari
bahasa
2.
Peranan
peneliti
3.
Mencatat
data yang meliputi catatan lapangan
c.
Pasca lapangan
1.
Analisis
data.
C.
Jenis
dan Sumber Data
1.
Jenis
Data
Ada dua macam jenis data yaitu, data primer dan data sekunder. Data
primer adalah informasi yang didapat oleh peneliti secara langsung dari
informan (narasumber). Sedangkan, data sekunder adalah data yang
didapat secara tidak langsung atau melalui pihak
lain. Dalam penelitian ini data primer didapat peneliti melalui
wawancara semiterstruktur dan observasi terus terang sedangkan data sekunder
diperoleh melalui website remi Kebun Raya Purwodadi, buku, maupun sumber-sumber
yang mendukung tentang pembahasan topik.
2.
Sumber
Data
Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari
perpustakaan (Library Research), website resmi Kebun Raya
Purwodadi – LIPI, dan informan (narasumber) berupa pengelolaan pariwisata dalam
aspek pendidikan di Kebun Raya Purwodadi.
D.
Teknik
Pengumpulan Data
Teknik
pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian karena
tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Pengumpulan data dapat
dilakukan dalam berbagai setting (natural setting), sumber (primer atau
sekunder), dan cara (observasi, wawancara, kuisioner/angket, dokumentasi, dan
gabungan/triangulasi) (Sugiyono, 2015: 308-309). Dalam proposal ini, penulis
menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu :
1.
Wawancara
(Interview)
Wawancara adalah pertemuan dua orang atau
bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan
makna dalam suatu topik tertentu (Sugiyono, 2014: 72). Dalam proposal ini,
peneliti mengambil jenis wawancara semiterstruktur dimana dalam pelaksanaannya
lebih bebas dibandingkan dengan wawancara terstruktur dalam artian wawancara
tersebut sudah menyiapkan pedoman wawancara tetapi dengan menyesuaikan jawaban
dari informan (narasumber) (Sugiyono, 2014: 73).
2.
Observasi
(Pengamatan)
Dalam proposal ini, peneliti melakukan jenis
observasi terus terang dimana dalam pengumpulan data menyatakan terus terang
kepada sumber data, bahwa penulis sedang melakukan penelitian. Jadi, obyek yang
diteliti mengetahui sejak awal sampai akhir tentang aktivitas peneliti
(Sugiyono, 2014: 66).
E.
Teknik
Analisa Data
Analisis data adalah proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,
menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola,
memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan
sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2014:
89). Berikut adalah teknik analisa data kualitatif, yaitu :
1.
Analisis
sebelum di Lapangan
Dalam proposal ini, analisis yang dilakukan
sebelum di lapangan adalah dengan melakukan analisis data sekunder (buku,
website resmi Kebun Raya Purwodadi, dan lain-lain yang berhubungan dengan topik
pembahasan) yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian.
2.
Analisis
selama di Lapangan
Dalam proposal ini, penulis mengambil teknik
analisis selama di lapangan dengan menggunakan model Miles dan Huberman dimana
analisis data dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah
selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Analisis tersebut melalui model
interaktif yang meliputi proses reduksi data (memilah-milah data), penyajian
data, dan penarikan kesimpulan (Sugiyono, 2014: 91).
F.
Sistematika
Pembahasan
1. BAB I Pendahuluan
Dalam tahap ini penulis memberikan gambaran
latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan, dan manfaat penelitian.
2. BAB II Kajian Teori
Dalam tahap
ini penulis memberikan gambaran tentang definisi konsep
yang berkaitan dengan
judul penulisan, metode
penelitian, taknik analisis data, dan sistemtika pembahasan penelitian.
3. BAB III Hasil dan Pembahasan
Dalam tahap ini penulis memberikan gambaran
tentang data yang diperoleh. Penyajian data dibuat secara tertulis dan dapat
juga disertakan gambar, tabel, dan lain-lain yang mendukung data.
4. BAB IV Penutup
Dalam tahap ini penulis memberikan gambaran
mengenai kesimpulan serta saran.
5.
Daftar
Rujukan
6.
Lampiran
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Latar
Belakang Berdirinya Kebun Raya Purwodadi
Sejak
berdirinya Kebun Raya Bogor pada tahun 1817, para ahli botani sudah menyadari
bahwa untuk mengintensifkan penelitian-penelitian botani di Indonesia, perlu
didirikan cabang-cabang kebun raya di berbagai daerah yang dapat dijadikan
sebagai pusat-pusat penelitian botani dan pemikiran tersebut didasarkan pada
kenyataan bahwa keadaan tanah, iklim, komposisi vegetasi dan keanekaragaman
tumbuhan suatu daerah berbeda dengan daerah lainnya yang pastinya mempunyai
potensi alam yang berbeda pula. Sehingga, pada tahun 1852 berdirilah cabang kebun
raya yang pertama tepatnya di Cibodas, Jawa Barat yang disebut dengan “Bergtuin
te Tjibodas” atau “Kebun Pegunungan Cibodas”. Kemudian, pada tahun 1914
berdirilah cabang kebun raya kedua di Sibolangit, Sumatra Utara yang dikenal
dengan “Kebun Raya Sibolangit”. Pada tahun 1941, berdirilah cabang kebun raya
ketiga di Jawa Timur yang dikenal dengan “Hortus Iklim Kering Purwodadi”.
Pemberian nama tersebut didasarkan khusus untuk tumbuhan yang hidup di
lingkungan beriklim kering. Kebun raya ini terletak di Purwodadi, Kabupaten
Pasuruan (di kaki Gunung Baung) pada ketinggian 300 m di atas permukaan laut.
Kebun
Raya Purwodadi sendiri mempuyai iklim relatif kering dibandingkan ketiga kebun
raya lainnya. Untuk mendapat kepastian berdirinya kebun raya ini, Dr. Dedy Darnaedi
Kepala UPT Balai Pengembangan Kebun Raya-LIPI pada tanggal 13 Maret 1999
melalui keputusan nomor 457/11.1.06/KS/99 dengan membentuk suatu tim yang
bernama “Tim Penelusuran Sejarah Kebun Raya Cabang (Cibodas dan Purwodadi)”.
Pada akhirnya, tanggal 30 Januari 1941 ditetapkan sebagai hari jadi Kebun Raya
Purwodadi dan pada saai itu juga menunjuk Johannes Viets menjadi pimpinan
pertama Kebun Raya Purwodadi. Dengan adanya Surat Keputusan Ketua LIPI No.
25/KEP/D5/1987 tanggal 17 Januari 1987 Kebun Raya Purwodadi sekarang bernama
“Cabang Balai Kebun Raya Purwodadi” yang bernaung di bawah UPT Balai
Pengembangan Kebun Raya – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) (Soegiarto,
2001: 1-3).
B.
Pengelolaan
Pariwisata dalam Aspek Pendidikan di Kebun Raya Purwodadi (2012-2014)
Tugas
pokok dan fungsi UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi-LIPI
dituangkan dalam Keputusan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia No.
1018/M/2002 (Bab 1 Pasal 2-3) sebagai berikut :
1. Tugas
Pokok.
Tugas
pokoknya adalah dngan melaksanakan inventarisasi, ekplorasi, konservasi,
koleksi, penanaman, dan pemeliharaan tumbuhan dataran rendah kering khususnya
kawasan Timur Indonesia yang mempunyai nilai ilmu pengetahuan serta potensi
ekonomi untuk dikoleksi dalam bentuk kebun botani serta melakukan pendataan,
pendokumentasian, pelayanan jasa dan informasi, pemasyarakatan ilmu pengetahuan
di bidang konservasi, introduksi, dan reintroduksi tumbuhan.
2. Fungsi.
Dalam
melaksanakan tugas pokok tersebut, Kebun Raya Purwodadi memiliki tiga fungsi,
yaitu :
a. Pelaksanaan
inventarisasi, eksplorasi, konservasi, dan reintroduksi jenis tumbuhan dataran
rendah kering khususnya kawasan Timur Indonesia yang mempunyai nilai ilmu
pengetahuan dan memiliki potensi ekonomi, pengumpulan dan pendokumentasian biodata
jenis tumbuhan koleksi yang berkaitan dengan konservasi ex-situ.
b. Pemberian
pelayanan jasa ilmiah, pemasyarakatan ilmu pengetahuan dalam bidang konservasi
tumbuhan dan introduksi tumbuhan.
c. Pelaksanaan
urusan tata usaha dan rumah tangga.
Pengelolaan Pariwisata
tahun 2012
Jumlah
pengunjung UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi – LIPI selama
tahun 2012 sejumlah 192.688 orang yang terdiri dari pengunjung umum, pelajar
(mulai tingkat TK sampai Perguruan Tinggi) dan wisatawan mancanegara. Jumlah
tersebut menunjukkan peningkatan yang cukup baik dibandingkan pada tahun 2011
dimana total pengunjungnya adalah 167.239 orang. Dari tahun ke tahun manfaat
Kebun Raya Purwodadi sebagai tempat pembelajaran ilmu botani semakin meningkat
terbukti dengan semakin meningkatnya jumlah kunjungan pelajar mulai dari
tingkat TK, SD, SMP, SMA, sampai Perguruan Tinggi dimana mengikuti kegiatan
pemanduan baik secara materi umum maupun materi tentang koleksi tumbuhan di
Kebun Raya Purwodadi. Pada tahun ini, jumlah kegiatan pemanduan mencapai
sebanyak 544 kali dan sangat jauh meningkat daripada tahun kemarin yang hanya
berjumlah 141 kali. Selama tahun 2012, tercatat sebanyak lima belas orang yang
melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Kebun Raya Purwodadi (2 orang dari
SMK dan 13 orang dari Perguruan Tinggi) dimana peserta tersebut dalam
melaksanakan kerja prakteknya di Kebun Raya Purwodadi harus mengikuti jadwal
kerja yang berlaku di balai ini. Materi praktek disesuaikan dengan minat
masing-masing peserta KPL dan sejalan dengan aturan Kebun Raya Purwodadi.
Salah
satu upaya untuk memperkenalkan lebih jauh keberadaan Kebun Raya Purwodadi
kepada masyarakat luas, yaitu dengan mengikuti kegiatan pameran yang
diselenggarakan oleh instansi lain dimana pada tahun 2012 Kebun Raya Purwodadi
mengikuti tiga kegiatan pameran dalam rangka HUT Kebun Raya Bogor ke-195 di
Bogor, Malang Tempoe Doeloe di Malang, dan pameran dalam rangka HUT Kab.
Pasuruan ke-1083 di Pandaan. Selain cara di atas, dalam rangka meningkatkan
apresiasi masyarakat terhadap Kebun Raya Purwodadi dilakukan suatu promosi.
Bentuk promosi tersebut mulai dibentuk sejak tahun 2012 dan bentuknya antara
lain liputan media elektronik (seperti televisi swasta JTV), pembuatan fanpage
Kebun Raya Purwodadi, dan penataan kembali official website Kebun Raya
Purwodadi. Bentuk promosi di atas sampai dengan Desember 2012 jumlah likers
dari fanpage sekitar 1500 dan website berjumlah 56.000 pengunjung. Untuk jumlah
koleksi pustaka pada tahun 2012 di Perpustakaan Kebun Raya Purwodadi sebanyak
884 judul yang meliputi buku, majalah dalam negeri, prosiding, skripsi, dan
laporan khusus dalam bidang botani dan perkebunrayaan. Pengguna perpustakaan
antara lain dari peneliti dan staf Kebun Raya Purwodadi, para mahasiswa,
pelajar, dan pengunjung umum. Selama tahun 2012, jumlah pengguna perpustakaan
mencapai 2479 orang. Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan baik
fisik maupun digital, perpustakaan ini juga mengembangkan area layanan melalui
website.
Sesuai
dengan tugas Kebun Raya Purwodadi sebagai lembaga konservasi tumbuhan yang
memasyarakatkan pendidikan lingkungan, maka pada tahun 2012 disepakati suatu
kerja sama melalui penandatanganan MoU dengan Universitas Muhammadiyah
Surabaya. Selain itu, kerja sama dalam hal penjajakan awal dengan pihak Bank
Mandiri untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan pendidikan lingkungan di Kebun
Raya Purwodadi. Kebun Raya ini juga memiliki Wisma Tamu, yaitu semacam
penyewaan gedung (penginapan) yang terletak di area Gedung Serba Guna sebanyak
30 kali yang mayoritas digunakan oleh kalangan Perguruan Tinggi yang mengadakan
kegiatan orientasi dan pembekalan mahasiswa serta dari tingkat SMP maupun SMA
dalam rangka kegiatan pembekalan dasar kepemimpinan. Pada tahun 2012, prestasi
yang pernah dicapai kebun raya ini adalah meraih penghargaan terbaik ke-2 dalam
Pengelolaan Daya Tarik Wisata Alam – Anugerah Wisata Jawa Timur 2012.
Penghargaan tersebut diperoleh karena adanya pengakuan dari masyarakat luas
terhadap keberadaan kebun raya ini sebagai tempat wisata yang sering
dikunjungi. Penghargaan tersebut juga tidak lepas dari adanya fasilitas,
layanan, dan sarana maupun prasarana dari kebun raya ini antara lain Penginapan
Wisma Tamu, Gedung Cemara (biasanya untuk penyewaan), Kafetaria, Gedung
Konservasi Flora, Kios Botani, Gedung Ringin, Mushola, Rumah Kaca dan Kios
Cinderamata, WC Umum, Parkir, dan lain-lain. Selain itu, pariwisata ini juga
didukung dengan koleksi-koleksi tumbuhan yang ada di kebun raya ini antara lain
koleksi Palem, koleksi Paku, Taman Mexico, koleksi Bambu, Taman Tumbuhan Obat,
koleksi Polong-polongan, area yang dihutankan, koleksi Mangga, koleksi Pisang,
Taman Bougenvilea, dan lain-lain.
Dalam
hal kerja sama penelitian, Kebun Raya ini telah menjalin riset dengan PT. ITM
terkait dengan penyelamatan diversitas tumbuhan pada kawasan calon tambang di
Kalimantan. Selama tahun 2012 kebun raya ini telah melakukan tiga rangkaian
kegiatan eksplorasi di pedalaman hutan Kalimantan terbukti bahwa kebun raya ini
telah memberikan peran nyata sebagai lembaga konservasi ex-situ yang berhasil menyelamatkan dan mengoleksi ratusan jenis
tumbuhan dari area-area hutan yang dikonservasi menjadi area tambang dan banyak
di antara jenis-jenis tumbuhan yang diperoleh di lapangan merupakan jenis
tumbuhan yang langka dan terancam punah (Tulabi, dkk. 2012).
Pengelolaan Pariwisata
Tahun 2013
Jumlah
pengunjung UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi – LIPI selama
tahun 2013 mencapai 199.269 orang yang terdiri dari pengunjung umum, pelajar
(mulai TK sampai dengan Perguruan Tinggi) dan wisatawan mancanegara. Jumlah ini
menunjukkan adanya sedikit peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu
192.688 orang. Dalam hal pelayanan jasa, dari tahun ke tahun manfaat kebun raya
ini sebagai tempat pembelajaran tumbuhan semakin meningkat terbukti dengan
meningkatnya jumlah kunjungan pelajar mulai dari tingkat TK, SD, sampai
Perguruan Tinggi sebanyak 145 instansi pendidikan. Kunjungan tersebut untuk
mengikuti kegiatan Pendidikan Lingkungan dengan materi tentang Perkebunrayaan
dan koleksi tumbuhan. Pada tahun ini, jumlah peserta yang mengikuti kegiatan
pendidikan lingkungan sebanyak 19.954 orang (meliputi siswa SD, SMP, SMA, dan
Perguruan Tinggi). Kegiatan ini juga diminati oleh para rombongan pengunjung
umum (sebanyak 20 rombongan) seperti kelompok guru, kelompok belajar, dan
perusahaan. Selama tahun 2013, tercatat sebanyak 17 orang dari tingkat
Perguruan Tinggi yang melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapang (11 PKL),
penelitian (6 penelitian), dan siswa SMK (8 orang). Seperti tahun 2012, sistem
PKL kebun raya ini dalam hal jadwal kerja mengikuti aturan dan materi praktek
disesuaikan dengan minat masing-masing yang sejalan dengan tugas maupun fungsi
dari Kebun Raya Purwodadi.
Salah
satu cara promosi wisata kebun raya ini ke masyarakat luas adalah dengan
mengikuti pameran yang diselenggarakan oleh instansi lain, yaitu dengan
mengikuti dua kegiatan pameran diantaranya adalah Pameran dan Diseminasi
Perkebunrayaan memperingati 196 tahun Kebun Raya Bogor (17-23 Mei 2013) dan
Pameran Hasil Penelitian Annual Meeting on Testing and Quality (AMTeQ) (22-24
Oktober 2013) di Universitas Airlangga Surabaya. Selain itu juga, pihak kebun
raya sendiri menyelenggarakan kegiatan Diseminasi hasil penelitian selama 4
hari (27-30 Januari 2013) dalam rangka HUT ke-72 Kebun Raya Purwodadi yang
diikuti oleh 36 peserta dari instansi pemerintah, perguruan tinggi, dan UMKM.
Seperti tahun sebelumnya, promosi juga dilakukan melalui official fanpage dan
website Kebun Raya Purwodadi dan sampai bulan Desember 2013 jumlah likers
fanpage kebun raya ini adalah 3.300 likers. Untuk penggunaan perpustakaan di
kebun raya ini sama seperti tahun sebelumnya, yaitu terus melakukan inovasi
dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan baik secara fisik maupun
digital. Pada tahun ini, Kebun Raya Purwodadi melakukan kerja sama dengan PT.
Intiland Grande/Graha Natura, Surabaya dalam hal “Pembangunan Kawasan
Konservasi ex-situ Tumbuhan di dalam
Areal Perumahan Graha Natura, Surabaya”. Dalam hal ini, PT. Intiland
Grande/Graha Natura ingin agar pengelolaan tanaman koleksinya dilakukan
sebagaimana yang dilakukan oleh Kebun Raya Purwodadi.
Selama
tahun 2013, penggunaan Wisma Tamu Kebun Raya Purwodadi yang terletak di area
Gedung Serba Guna atau dikenal dengan sebutan penginapan Cemara tercatat
sekitar 60 kali penggunaan yang mayoritasnya dari kalangan Perguruan Tinggi
yang mengadakan kegiatan orientasi dan pembekalan mahasiswa serta dari tingkat
SMP dan SMA dalam rangka pelatihan dasar kepemimpinan. Sedangkan, penggunaan
ruang pertemuan (baik aula Gedung Serba Guna, Gedung Konservasi, dan Cafe
Gardenia) oleh pengguna selama tahun 2013 tercatat sebanyak 19 kali yang
dipakai sebagai kegiatan reuni, resepsi pernikahan, dan kegiatan lainnya. Pada
tahun ini, prestasi yang diperoleh kebun raya ini adalah ditunjuk sebagai salah
satu wakil dari provinsi Jawa Timur untuk mengikuti ajang Cipta Pesona Award
2013 dengan kategori Daerah Tujuan Wisata Alam dimana kebun raya ini baru
menduduki peringkat 30 dari 147 tujuan wisata yang ada di Indonesia yang masuk
nominasi dalam pemilihan tersebut (Ariyanti, dkk. 2013).
Pengelolaan Pariwisata
Tahun 2014
Jumlah
pengunjung Kebun Raya Purwodadi selama tahun 2014 sebanyak 204.930 pengunjung yang
terdiri dari pengunjung umum, pelajar (mulai dari tingkat TK sampai Perguruan
Tinggi) dan wisatawan mancanegara dimana jumlah tersebut meningkat sekitar
5.600 pengunjung dibandingkan tahun lalu sebanyak 199.269 pengunjung.
Pengunjung yang datang ke kebun raya ini mayoritasnya adalah wisatawan domestik
dan baru sebagian kecil wisatawan mancanegara. Pada tahun ini, jumlah peserta
yang mengikuti kegiatan pendidikan lingkungan turun dibandingkan tahun lalu,
yaiutu sebanyak 13.062 peserta yang terdiri dari siswa SD, SMP, SMA, dan
Perguruan Tinggi. Selama tahun 2014 tercatat sebanyak 32 orang dari tingkat
Perguruan Tinggi yang melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dan
penelitian (27 penelitian) di Kebun Raya Purwodadi. Dalam pelaksanaan KPL
disesuaikan dengan aturan yang ada di kebun raya ini seperti yang sudah dijelaskan
di atas.
Kebun
Raya Purwodadi mengikuti pameran yang diselenggarakan oleh instansi lain, yaitu
kegiatan Pameran IBEX di Royal Plaza Surabaya (22-25 Mei 2014), Pameran Gelar
Kampung Pasuruan Gumuyu dalam rangka memperingati hari jadi ke-1085 Kabupaten
Pasuruan tahun 2014 di Taman Candra Wilwatikta Kecamatan Pandaan (12-14
September 2014) dan Pameran Pekan Inovasi Teknologi (PIT) di Dyandra Convention
Center Surabaya (23-26 September 2014). Selain itu juga, Kebun Raya Purwodadi
juga mengikuti kegiatan Direct Promotion Produk Pariwisata Jawa Timur di Hotel
Surabaya Plaza (26 November 2014) yang dikemas dalam bentuk Table Top Business
Meeting yang mempertemukan industri pariwisata di wilayah Bakorwil Malang
dengan sekolah dan coorporate di wilayah Bakorwil Pamekasan sebagai salah satu
seller yang diikuti oleh 12 objek wisata sebagai seller dan 60 buyer yang
terdiri dari Kepala dan atau perwakilan sekolah, para coorporate, dan travel
agent. Pada tahun 2014, jumlah koleksi pustaka di perpustakaan kebun raya ini
sebanyak 952 judul buku (Text Book) dan 320 judul buku referensi (Reference
Book) yang meliputi buku, majalah dalam negeri, prosiding, skripsi, dan laporan
khusus dalam bidang botani dan perkebunrayaan.
Pada
tahun 2014, Kebun Raya Purwodadi melakukan kerja sama dengan Pemerintah Daerah
Kabupaten Pasuruan khusunya Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan dalam rangka
Penyelenggaraan Cerdas Cermat Konservasi yang bertemakan tentang konservasi
bagi siswa-siswi SMA dan sederajat se-Kabupaten Pasuruan oleh Kebun Raya
Purwodadi pada tanggal 16-17 September 2014 tepatnya di Gedung Serbaguna Kebun
Raya Purwodadi dengan peserta yang mendaftar sebanyak 16 SMA dan 22 SMK
se-Kabupaten Pasuruan. Prestasi yang diraih kebun raya di tahun ini adalah
memperoleh sertifikat atau penghargaan atas prestasi dalam rangka kegiatan
ilmiah sebagai juara ke-3 Tingkat Nasional kompetisi Riset Quarry Life Award
2014 yang diselenggarakan oleh Heidelberg Cement Group dengan judul
“Conservation Area at Cirebon Quarry and Its Potency in Carbon Sequestration”. Sekali
lagi, langkah promosi terus digiatkan dan terus dimaksimalkan melalui media
publik, yaitu fanpage dan website. Pengelolaan kebun raya secara keseluruhan
berlangsung baik, bahkan di beberapa bagian perkembangannya relatif cukup cepat
dan hal ini terwujud terutama karena adanya pembenahan manajerial yang
dilakukan oleh struktural untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
pelaksanaan kegiatan.
Modal
dalam perbaikan kinerja dan peningkatan hasil kerja menekankan pada perencanaan
yang baik, pelaksanaan kegiatan yang terawasi, pendampingan dan pengarahan yang
terus menerus, serta evaluasi yang cermat. Pengelolaan kebun raya di tahun ini
dalam hal fasilitas, sarana, dan prasarana salah satunya adalah adanya
revitalisasi areal koleksi tematik (Muscaceae, Dioscoreaceae, mangga, dan
koleksi tanaman obat) dan penataan taman pada beberapa areal kebun merupakan
capaian tersendiri bagi kebun raya ini dalam kegiatan pengelolaan kebun secara
keseluruhan. Pada penataan Taman Tumbuhan Obat yang akan diwacanakan dan
diresmikan pada HUT ke-74 pada tahun 2015 mendatang. Dari pengelolaan dalam hal
pariwisata baik dalam bentuk promosi maupun fasilitas sangat mempengaruhi
peningkatan pengunjung yang datang ke kebun raya ini. Selain itu juga,
mempengaruhi pendapatan yang pastinya berpengaruh kepada penambahan fasilitas
dan kesejahteraan pegawai. Dengan bertambahnya fasilitas dan kesejahteraan
pegawai maka akan berpengaruh juga terhadap kualitas dan pelayanan dari kebun
raya ini yang dari tahun ke tahun dimungkinkan semakin baik dan bagus (LIPI KRP.
2014).
C.
Gambaran
Singkat tentang Pengelolaan Pariwisata Kebun Raya Purwodadi dalam Aspek Pendidikan
Tahun 2016
Dari
wawancara dengan narasumber, penulis mencoba menjelaskannya melalui bahasanya
sendiri dimana dalam wawancara tersebut penulis mendapatkan beberapa info
tentang perkembangan pengelolaan pariwisata Kebun Raya Purwodadi terhadap aspek
pendidikan di masa kini. Dalam tahun 2016, target pengunjung dalam hal
pendidikan lingkungan yang diharapkan adalah 15.000 peserta dan sampai saat ini
sudah ada 10.000 peserta yang berkunjung ke kebun raya ini. Bentuk promosi
selain website resmi dan fanpage, pihak pengelola juga menyiapkan brosur-brosur
tentang fasilitas, sarana, maupun prasarana yang ada di kebun raya ini baik di
kantor LIPI-nya sendiri maupun di tempat lokel. Untuk harga tiket masuk, dulu
awalnya Rp.6.500,- sekarang menjadi Rp.10.000,-. Sedangkan, untuk biaya
parkirnya disesuaikan dengan banyaknya roda entah itu roda dua atau roda empat.
Fungsi
atau tugas dari Kebun Raya Purwodadi ini adalah :
1. Sebagai
penelitian.
2. Sebagai
konservasi.
3. Sebagai
pendidikan.
4. Pariwisata.
5. Jasa
lingkungan.
Untuk
tahun 2015 dan 2016 ini, Kebun Raya Purwodadi dalam hal penelitian maupun
konservasi terhadap pendidikan lingkungan, yaitu mengembangkan pangan
alternatif diascorea yang ditonjolkan
pada tahun tersebut. Kemudian menyusul dari narasumber bahwa satu atau dua
tahun ke depan kebun raya ini akan membentuk PIP (Pusat Informasi
Perkebunrayaan) dimana segala macam tentang perkebunrayaan infonya ada di sini
baik lmu-ilmu tentang taksonomi, konservasi, wisata, jasa lingkungan,
pre-wedding, dan lain-lain. Pada masa pemerintahan Jokowi, salah satu program
yang dicanangkan adalah Pemda-Pemda akan melakukan program kerja dimana dengan
membangun perkebunan-perkebunan daerah yang perkebunan tersebut nantinya
dibimbing dan diarahkan oleh kebun raya ini. Dalam hal ini, pihak kebun raya –
LIPI siap untuk mensukseskan program kerja pemerintah tersebut. Dalam hal
sosialisasi tentang pendidikan lingkungan, pihak kebun raya menyesuaikan denga
tingkatan sekolah, misalnya untuk tingkatan SD, pihak kebun raya cenderung
hanya menjelaskan bagian-bagian tubuh tumbuhan. Kalau SMP lebih menjurus kepada
pembagian-pembagian jenis tumbuhan entah itu termasuk herba, kayu, dan
lain-lain. Kalau SMA, lebih khusus lagi yaitu dalam hal menanam tanaman dan
ekologinya (ilmu tentang lingkungan). Untuk tingkat Perguruan Tinggi sendiri
otomatis lebih spesifik sesuai konteks atau fokus pembahasan yang diteliti.
Untuk
pendidikan lingkungan, rombongan mendapat 15 persen dimana rombongan tersebut
tidak ada batas minimal. Biaya guide per rombongan untuk SD, SMP, SMA hanya Rp.50.000,-.
Kalau untuk guide mahasiswa Rp.100.000,-. Kalau rombongan pengunjung biasa
potongan 10 persen dengan catatan lebih dari 100 orang. 1 guide maksimal ada 25
orang. Luas wilayah selama perkembangan tetap, yaitu 85 hektar tanpa ada
perluasan atau pengurangan. Wilayah tersebut dominan ditanami tumbuhan-tumbuhan
karena fokus utamanya adalah penanaman tanaman. Kendala dana tidak ada, selama
bapak bekerja tidak ada hambatan karena sistemnya sudah vertikal (ditetapkan)
dari pemerintah. Jumlah rata-rata pengunjung yang datang ke tempat ini
kebanyakan adalah hari-hari libur, yaitu hari Sabtu dan hari Minggu.
Dari
penjelasan di atas, maka penulis dapat memberikan pendapat tentang gambaran
perkembangan pengelolaan pariwisata dalam aspek pendidikan untuk tahun ini,
yaitu setelah melihat berbagai sumber buku penulis menemukan bahwa fasilitas,
sarana, dan prasarana dari tahun ke tahun bertambah. Sedangkan, untuk fungsi
yang dulunya tidak terpakai seperti sungai, sekarang sudah dijadikan sebagai
tempat wisata dalam hal kapal-kapalan dengan mengelilingi sungai tersebut.
Program-program yang direncanakan pada tahun ini juga ada dan kemungkinan akan
dilaksanakan tahun depan.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari
penjelasan proposal di atas, maka penulis dapat mengambil kesimpulan berupa :
1. Berdirinya
Kebun Raya Purwodadi didasarkan pada upaya untuk mengintensifkan
penelitian-penelitian botani di Indonesia sehingga perlu didirikan
cabang-cabang kebun raya di berbagai daerah yang dapat dijadikan sebagai pusat
penelitian botani, salah satunya adalah Kebun Raya Purwodadi yang merupakan
cabang kebun raya ketiga di Jawa Timur yang didirikan pada tanggal 30 September
1941.
2. Pengelolaan
pariwisata di Kebun Raya Purwodadi dalam aspek pendidikan dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan kualitas maupun kuantitas dimana dilihat dari tahun 2012
sampai tahun 2014 jumlah pengunjung ke tempat wisata ini semakin banyak,
fasilitas baik dalam hal sarana maupun prasarana semakin tahun semakin baik
sehingga berpengaruh juga terhadap peningkatan pelayanan pengunjung dan
kesejahteraan pegawai.
3. Dari
tahun ke tahun, pengelolaan pariwisata dalam aspek pendidikan di Kebun Raya
Purwodadi semakin baik dan bagus dalam hal fasilitas, sarana, prasarana, maupun
program kerjanya.
B.
Saran
Dalam
proposal ini, penulis menyarankan kepada para pembaca untuk memberikan saran
dan kritik dalam pengerjaan proposal ini. Sehingga, penulis mendapat dan
menambah ilmu lebih tentang pengerjaan proposal ke depan.
DAFTAR RUJUKAN
Adisasmita, Raharjo. 2011. Pengelolaan Pendapatan dan Anggaran Daerah.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Ariyanti, dkk. 2013. Laporan Tahunan 2013 UPT BKT Kebun Raya
Purwodadi-LIPI. Purwodadi: UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya
Purwodadi-LIPI.
Kamus Besar Bahasa Indonesia.
LIPI KRP. 2014. Laporan Tahunan 2014 UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya
Purwodadi-LIPI. Purwodadi: UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya
Purwodadi-LIPI.
Soegiarto, A.K. 2001. Kebun Raya Purwodadi : 30 Januari 1941 – 30
Januari 2001. Purwodadi: Kebun Raya Purwodadi LIPI.
Sugiyono. 2014. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Tulabi, dkk. 2012. Laporan Tahunan 2012 Kebun Raya Purwodadi.
Purwodadi: UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi-LIPI.
Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.
2009. Bandung: Citra Umbara.
Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
(Online), (www.hukumonline.com), diakses tanggal 15 Oktober 2016.
LAMPIRAN


Hasil
Wawancara dengan Narasumber
1. Menurut
sepengetahuan bapak, apa yang bapak ketahui tentang Sejarah Kebun Raya Purwodadi
?
Sudah ada pada masa Hindia Belanda
tepatnya peneliti ahli botani sekaligus pendiri kebun raya ini, yaitu Dr. L.G.M
Baas Becking. Sekitar satu tahun kemudian diambil alih oleh Jepang. Belanda
sudah dari awal memang mendirikan kebun raya untuk tanaman-tanaman di daerah
kering atau hortus iklim kering untuk pembibitan (dalam hal botani). Di zaman
Jepang selama tiga tahun dijadikan semacam kebun pangan untuk orang-orang
Jepang yang ke Indonesia. Setelah merdeka kita tata ulang sehingga menjadi
layak dijadikan sebagai kebun raya.
1. Selama
perkembangannya, kebun raya ini apa ada perubahan atau fungsinya yang berbeda ?
Nama
memang berubah mulai dari Hortus Kering, Cabang Kebun Raya, Balai Kebun Raya Purwodadi,
sampai terakhir menjadi UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi –
LIPI.
2. Bagimana
segi produktivitas dalam hal tumbuhan-tumbuhan di Kebun Raya Purwodadi ?
Semenjak
awal sudah sering melakukan eksplorasi-ekplorasi tumbuhan habitat khususnya ke
Indonesia Timur dan kita jaga keanekaragamannya.
3. Menurut
bapak, bagaiman pola pengaruh perkebunan dalam produktivitas di Kebun Raya
Purwodadi ?
Yang
mempengaruhi tentu ada dimana mengoleksi tumbuhan-tumbuhan yang habitat asalnya
belum tentu sama sehingga hal tersebut berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan baik dari warna bunga, tanah, ketinggian kebun raya sekitar 300
mdpl.
4. Bagaimana
pengaruh hewan di Kebun Raya Purwodadi dalam produktivitas ?
Kalau
disini penghambatnya adalah rayap tetapi ada orang yang berpengalaman terhadap pencegahan
lajunya pengaruh rayap terhadap tanaman di kebun raya ini.
5. Menurut
bapak, rata-rata setiap hari pengunjung ke tempat wiata ini ada berapa ?
Misalkan
target pengunjung pendidikan lingkungan pendidikan itu berapa. Untuk tahun ini kita
menargetkan ada 15.000 pengunjung dan sampai saat ini pengunjung sudah mencapai
10.000 orang. Hari-hari yang ramai pengunjung itu seperti hari-hari besar, hari
libur, lebaran, dan lain-lain. Tetapi, untuk pengunjung yang banyak adalah hari
sabtu dan minggu.
6. Lembaga-lembaga
apa saja yang pernah berkunjung atau melakukan mitra kerja di kebun raya ini ?
Ada
lembaga-lembaga yang melakukan banding ke sini misalnya lembaga kehutanan,
lembaga di bawah PUPR karena disini mereka melihat ada taman seperti taman
aquatiq. Juga ada kerja sama dengan antar lembaga dan swasta misalnya dalam hal
perumahan. Contohnya tanaman hias yang bisa menghijaukan dan membuat eksotis di
perumahan sehingga tanaman itu juga ada kesan konservasi. Ada juga kerja sama
dengan pertambangan melakukan penghijauan di daerah pertambangan. Banyak kok
mbak, yang saya ceritakan itu cuma sedikit/beberapa.
7. Menurut
bapak, mitra kerja apa yang paling berpengaruh atau berkontribusi dalam
pengelolaan kebun raya ini ?
Relatif
ya mbak, tergantung sesuai konteks atau ruang lingkup yang dibutuhkan apa dan
yang mereka kasih ke kita itu apa (seperti dalam hal pembiayaan). Kan kita tidak
mungkin mengeluarkan biaya.
8. Menurut
bapak, perbedaan Kebun Raya Purwodadi dengan kebun raya lainnya ?
Keunikan
di kebun raya ini adalah lebih cenderung kepada tanaman daerah rendah beriklim
kering. Pemda-pemda melakukan program
kerja dengan membangun perkebunan-perkebunan daerah. Dan pihak kami siap
membimbing program kerja tersebut.
9. Dari
sepengetahuan bapak, fasilitas apa saja yang ada di kebun raya ini ?
Kami
ada taman-taman seperti taman buah, palem-paleman, taman aquatiq taman meksiko,
taman bougenvile, dan paku. Banyak, seperti itu, dan segala hal yang kaitannya
dengan tumbuhan. Mungkin dalam waktu 1, 2 tahun ke depan ada PIP (pusat
informasi perkebunrayaan) dimana segala macam tentang perkebunrayaan infonya
ada di sini baik lmu-ilmu tentang taksonomi, konservasi, wisata jelas ya, jasa
lingkungan, pre-wedding, dan lain-lain.
10. Apakah
bapak pernah melakukan sosialisasi dalam aspek pendidikan kepada para
pengunjung. Karena tadi bapak bilang bahwa bapak fokusnya kepada wawasan
pendidikan lingkungannya. Kalau pernah bagaimana pak ?
Kalau
SD kami cenderung kepada bagian-bagian tumbuhan. Kalau SMP lebih menjurus
kepada mana tumbuhan Herba, Kayu. Kalau SMA sudah berkembang lagi dalam hal
menanam dan dalam hal ekologi. Apalagi mahasiswa tambah lebih fokus kepada
bidang tertentu.
11. Bagimana
fungsi-fungsi penginapan dalam kebun raya ini dan bagaimaa pelayanan kebun raya
ini terhadap aspek pendidikan ?
Pengunjung
banyak macam keperluan mbak, tapi kalau untuk pelayanan pendidikan lingkungan
kita menggunakan guide dimana ada reservasi penyewaan gedung begitu juga
reservasi penyewaan pendidikan lingkungan. Ada rombongan yang langsung ke sini
sehingga pakai guide. Total semua pegawai 138 orang dan penyewaan guide sudah
dibilangi seminggu sebelumnya. Itu tugas tambahan. Kami punya kompetensi
pemandu sekitar 30 orang tetapi itu hanya sebagai tugas tambahan. Tetapi dalam
kerja fungsional ada yang kerja di perkebunan, penelitian, dan lain-lain.
Banyak penghargaan yang didapat dari Kebun Raya Purwodadi ini dalam hal
pengelolaan di Kebun Raya Purwodadi. Untuk tahun ini tarif masuk kebun raya ini
yang semula 6.500 menjadi 10.000. Untuk biaya parkir tergantung pakai roda dua
atau empat. Kalau untuk pendidikan lingkungan, rombongan mendapat 15 persen
dimana rombongan tersebut tidak ada batas minimal. Biaya guide per rombongan
untuk sd, smp, sma Cuma 50.000. kalau untuk guide mahasiswa 100.000. Kalau
rombongan pengunjung biasa potongan 10 persen dengan catatan lebih dari 100
orang. 1 guide maksimal ada 25 orang. Luas wilayah selama perkembangan tetap, yaitu
85 hektar tanpa ada perluasan atau pengurangan. Wilayah tersebut dominan
ditanami tumbuhan-tumbuhan karena fokus utama kan penanaman tanaman. Kendala
dana tidak ada, selama bapak bekerja tidak ada hambatan karena sistemnya sudah
vertikal dari pemerintah.
Komentar
Posting Komentar