RUNTUHNYA UNI SOVIET DAN PAKTA WARSAWA DI EROPA YANG BERPENGARUH TERHADAP NEGARA-NEGARA EROPA TIMUR
RUNTUHNYA UNI SOVIET DAN
PAKTA WARSAWA DI EROPA YANG BERPENGARUH
TERHADAP NEGARA-NEGARA EROPA TIMUR
Oleh Kelompok 9
Ainun Hidayah
(140731602159), Bagas Enggar Adinata (140731600508),
Yuliarti Kurnia Pramai Selli (140731606196)
Universitas Negeri Malang
Fakultas Ilmu Sosial
Program Studi Pendidikan Sejarah
Fakultas Ilmu Sosial
Program Studi Pendidikan Sejarah
ABSTRAK
Awal
mula runtuhnya Uni Soviet dipicu oleh dampak dari Perang Dingin. Uni Soviet
sendiri diikuti oleh negara-negara Eropa Timur sehingga keruntuhan tersebut
juga berimbas terhadap negara-negara Eropa Timur. Keruntuhan tersebut terjadi
karena akibat dari terkendalanya sumber daya manusia (SDM), logistik, termasuk
bahan bakar, dll. Sehingga, hal itu juga menyebabkan bubarnya Pakta Warsawa
(sebagai Pakta Militer negara-negara Blok Timur). Dampak dari runtuhnya Uni
Soviet tidak hanya dirasakan oleh Uni Soviet dan negara-negara Eropa Timur,
tetapi juga berdampak pada dunia.
Katakunci: Uni Soviet, Pakta Warsawa, Perang Dingin, Eropa Timur
PENDAHULUAN
Pada saat Perang Dunia II, Uni Soviet
sudah berperan penting dalam membantu Polandia saat melawan Jerman tentang
perebutan Kota Danzig. Hal tersebut juga mengundang Amerika Serikat untuk
membantu Jerman dalam perebutan Kota
Danzig. Salah satu akibat Perang Dunia II dalam bidang politik adalah timbulnya
persekutuan atau aliansi, yaitu Amerika Serikat membentuk Pakta Militer yang
bernama “NATO (Nort Atlantic Treaty Organisation)” dan Uni Soviet membentuk
Pakta Militer yang bernama “Pakta Warsawa”.
Karena dua negara tersebut saling
bersaing dalam membantu blok saat Perang Dunia II, maka terjadilah Perang
Dingin yang mulai terjadi pada tahun 1950-an. Berawal dari pelaksanaan
Konferensi Yalta tanggal 4 Februari 1945 yang intinya adalah “Seluruh Mansuria
dan Korea sampai garis lintang 38 derajat diduduki oleh tentara Uni Soviet”
yang nantinya peristiwa tersebut merupakan awal terjadinya Perang Dingin antara
Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Perang Dingin kemudian berakhir
sekitar tahun 1990-an, yang salah satu dampaknya menyebabkan runtuhnya negara
Uni Soviet tahun 1991 dengan diikuti negara-negara Eropa Timur, yang tidak lama
disusul lagi dengan bubarnya Pakta Warsawa sebagai Pakta Militer negara–negara Blok
Timur. Runtuhnya Uni Soviet dan bubarnya Pakta Warsawa tidak hanya berpengaruh
di Eropa saja, tetapi juga pada negara-negara Eropa Timur dan dunia.
Tujuan dari penulisan artikel ini
adalah agar para pembaca lebih mengerti dan memahami materi tentang runtuhnya
Uni Soviet dan bubarnya Pakta Warsawa. Dalam artikel ini, kami akan membahas
tentang bagaimana proses runtuhnya Uni Soviet, bagaimana asal mula terjadinya
Pakta Warsawa dan proses keruntuhan Pakta Warsawa itu sendiri, serta bagaimana
dampak runtuhnya Uni Soviet terhadap negara-negara Eropa Timur dan dunia.
PEMBAHASAN
Uni
Soviet mulai terbentuk setelah adanya Revolusi Rusia pada tanggal 25 Oktober
1917. Uni Soviet sendiri merupakan negara komunis terbesar dan tertua yang
pernah ada di dunia. Revolusi Bolshevik adalah pimpinan Lenin yang melahirkan
negara Uni Soviet dan menjadikan paham Komunisme sebagai ideologi satu-satunya.
Tahun 1920, Lenin membentuk Komintern
Pact ( Pacta Komunisme Internasional) sehingga komunis tidak hanya di Uni
Soviet saja, tetapi juga berkembang di seluruh dunia dan merupakan
gabungan-gabungan dari negara- negara sosial komunis yang beranggotakan 15
negara bagian, yaitu Rusia, Armenia, Azerbaijan, Belorusia, Estonia, Georgia,
Kazakhstan, Kirgisia, Latvia Lithuania, Moldovia, Tadjikistan, Turkmenistan,
Ukraina, dan Uzbekistan yang bergabung pada tahun 1958. Negara-negara tersebut tergabung dalam Republics Sosialist Soviet atau bisa
disebut dengan RRS.
Pada awalnya Sosialis Republic hanya
terdiri dari empat negara, yaitu Russian
Soviet Federated Socialist Republic ( RSFSR ), Transcaucasia SFSR, 8Ukrina
SSR, Belorussian. (Iriiyaasite. 2013, (Online), http://iriiyaasite.blogspot.com/2013/10/analisis-runtuhnya-uni-soviet.html
).

Gambar
1 : Tokoh Gorbhev
Latar
belakang runtuhnya Uni Soviet adalah
berawal dari kepemimpinan Mikhail Gorbachev yang lahir pada tahun 1931 dan
mengambil alih pemerintahan pada tahun 1985. Gorbachev sendiri adalah pengganti
dari Konstantin Cerenco yang berasal dari generasi Brezhnev dikarenakan
kesehatannya yang memburuk. Gorbachev adalah seorang pria yang mempunyai sifat
percaya diri, bersemangat, pandai bicara dan beliau sadar betul akan
masalah-masalah yang dihadapi oleh Uni Soviet sendiri dan beliau ingin
mengatasi hal tersebut.
Beliau mengetahui bahwa Uni Soviet
sendiri dalam hal produktivitas industri dan pertaniannya masih harus
diperbarui agar dapat bersaing dengan Jepang, Korea Selatan, Taiwan,
negara-negara Eropa Barat, dan Amerika Serikat. Selain itu, Uni Soviet secara
khusus tertinggal dalam bidang desain dan produksi komputer. Hal itu terbukti
pada akhir April 1986 ketika sebuah reaktor pabrik tenaga nuklir di Chernobyl
meledak karena kesalahan pertimbangan staf. Ledakan tersebut memuntahkan
radiasi berbahaya yang menjulang ke atmosfer dengan jatuhan radio aktif yang
beracun menutupi banyak bagian Eropa. Sehingga, Gorbachev berpandangan bahwa
kesalahan tersebut dalam pengurusannya selalu disebabkan oleh perencanaan
terpusat yang kaku dan menghambat inovasi.
Gorbachev meminta pengorganisasian
fundamental kembali ( Perestroika )
tentang sistem Soviet, yaitu partai tetap bekerja tetapi harus lebih aktif dalam
menanggapi rencana-rencana dan harapan-harapan warga negara Soviet. Beliau
menganjurkan istilah “Demokratisasi masyarakat” dengan harapan dapat
menumbuhkan partisipasi warga Uni Soviet, khususnya di tempat kerja dan di
tempat administrasi lokal mereka.
Kemudian Gorbachev mendorong kebijakan
baru mengenai keterbukaan (Glashnost)
dalam mendiskusikan urusan-urusan publik yang dulunya dirahasiakan pada saat
pemerintahan terdahulu seperti korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, pengabaian
legalitas, dan pencekikan kritik.( Perry, Marvin.2014:437 ). Disamping itu juga
adanya keterusterangan yang baru tentang masa lalu Uni Soviet.
Selama peringatan hari jadi Revolusi Bolsheviks
ke- 60, Gorbachev menegaskan bahwa “kesalahan Stalin untuk langkah dan tindakan-tindakan
yang melarang dan tidak dapat diampuni”. Kita ketahui bahwa Revolusi Bolsheviks
adalah salah satu fraksi dari partai sosial Demokrat Rusia revolusi yang muncul
pada saat Revolusi Rusia. Revolusi ini berkeinginan menjalin hubungan diplomatik
dengan perjanjian secara rinci terhadap pemerintah kapitalis dengan kegiatan
komunis internasional serta orang-orang dari pemerintah Soviet itu sendiri.(C.
Hallett, Edward. 1953).
Revolusi Bolshevik mungkin adalah
kegiatan yang paling menonjol dari abad ke 20, sebanding dengan dampak dari
Revolusi Prancis tahun 1789 dan sejak hari itu Lenin dan rekan-rekannya
mengambil kekuasaan pada pria Rusia saat rezim Soviet. Beberapa orang melihat
didalamnya pemenuhan aspirasi tertinggi harapan besar manusia, sementara
lainnya menganggap itu adalah noda busuk yang paling buruk di Peradaban Barat
dan inkarnasi dari segala kejahatan. Perdebatan panas itu sendiri akan
menunjukan pentingnya aspirasi, terlepas dari kekuatan besar Uni Soviet dalam
urusan internasional.( N.G, Robert. 1955).
Dari peringatan revolusi tersebut,
Gorbachev menjamin kepada para warga Uni Soviet agar mereka jangan ragu untuk
mengatakan aspirasi atau pendapatnya secara bebas. Hal tersebut mendapat
tanggapan positif dari para akademik, penulis dan seniman. Pada saat
pemerintahan Gorbachev, hubungan dengan dunia luar bertambah pikiran-pikiran
Soviet dimasuki oleh pemikiran-pemikiran barat yang nantinya berakibat pada
perubahan-perubahan ekonomi berjangka luas yang bertujuan untuk melonggarkan pelarangan
atau kekangan perencanaan pusat dan untuk mendorong ekonomi pasar dengan
pembaharuan politik.
Upaya perubahan dalam hal perekonomian
masa Gorbachev adalah bekerjasama dengan adidaya dalam hal penghentian
perlombaan senjata agar meminimalisir dana Perang Dingin yang menghambat
pembaharuan ekonomi Uni Soviet, Gorbhacev terbantu dalam pembaharuan ekonominya
seperti pada saat beliau bepergian keluar negeri dan dengan cara yang hati-hati
beliau mencabut larangan-larangan yang menghalangi akses ke dunia luar.
Emigrasi orang Yahudi diringankan, perusahaan–perusahaan asing diundang untuk
menambah ekonomi Uni Soviet, diskusi-diskusi tingkat tinggi antra Rusia dengan
Amerika Serikat menjadi hal yang lumrah.
Upaya
Perubahan dalam hal politik masa Gorbachev antara lain:
a. Berusaha
meredakan ketegangan internasional dengan bekerja sama dengan Adidaya demi
kelangsungan hidup bersama dalam keamanan nasional di zaman nuklir.
b. Gorbhacev
menarik tentara Uni Soviet dari Afghanistan pada akhir tahun 1988.
c. Beliau
membebaskan Eropa Timur dari dominasi Uni Soviet, mengizinkan pembubaran Pakta
Warsawa ( nanti akan dijelaskan lebih lanjut), aliansi militer Soviet di
wilayah itu, dan memberi persetujuan penyatuan kembali penyatuan Jerman.
d. Beliau
meninggalkan klaim Lenisis atas superioritas komunisme Uni Soviet, menghentikan
dukungan atas rezim-rezim Marxis di Dunia Ke-3.
e. Beliau
mendemobilisasi satuan-satuan Tentara Merah dengan jumlah yang cukup besar dan
menghentikan pengujian nuklir.
f.
Pada pertemuan puncak
dengan Presiden Reagan dan belakangan dengan George Bush, beliau berhasil
menekankan pengurangan senjata strategis.
g. Pada
akhir 1991, baik Amerika Serikat maupun Uni Soviet sepakat untuk membongkar
bagian yang signifikan dari gudang senjata nuklir mereka.
Dari upaya pemerintahan Gorbhacev tersebut, negara Uni Soviet mengalami
dampak yang cukup dahsyat dalam hal ekonomi dan politik yaitu dibuktikan dengan
ideologinya didiskreditkan, ekonominya berantakan, dan pemerintahannya diubah
menjadi konfederasi negara-negara berdaulat, sehingga Uni Soviet telah runtuh
sebagai kekuatan utama didalam urusan-urusan dunia dan kini adikuasa hanya ada
satu, yaitu Amerika Serikat.
Runtuhnya Komunisme di Uni Soviet
diawali pada tahun 1989 yang tahun tersebut disebut juga sebagai Tahun Pembebasan.
Runtuhnya Komunisme tersebut juga bisa diasumsikan sebagai dampak dari Uni
Soviet. Pada tahun tersebut, Prestoika dan Glasnost menyebar di kalangan
masyarakat Eropa Barat yang membenci dominasi Uni Soviet dan cemas dengan
kesulitan-kesulitan ekonomi yang terus bertambah. Selama tahun 1989 dan 1990,
di seluruh Eropa Timur rakyat memperlihatkan kebencian mereka terhadap
kepemimpinan Komunis dan menuntut pembaruan demokratis. Karena tidak bisa
menghadapi ketidakpuasan masyarakat, maka para pemimpin komunis meletakkan
jabatan atau menyetujui pembaruan. Dari keputusan tersebut, rakyat di seluruh
dunia menyambut gembira pembukaan suatu era baru di Eropa Timur ( Perry,
Marvin. 2014).
Berjuang dengan ekonomi yang memburuk dan mengakui popularitas solidaritas
bersama massa atau rakyat Polandia, Jaruzelki mengesahkan serikat buruh pada
tahun 1989. Pada Mei 1989, birokrasi komunis dihapuskan di Hungaria. Pergolakan
yang lebih penting lagi terjadi di Jerman Timur pada tahun 1989. Dan pada 9
November, Tembok Berlin dapat ditrobohkan oleh puluhan ribu orang Jerman Timur
yang berbondong-bondong memasuki Berlin Barat dan nantinya disatukan dengan
Jerman Barat, atas persetujuan akhir dari Gorbhacev.
Di Bulgaria, peristiwa-peristiwa
dramatis di Berlin menyebabkan pengunduran diri Tedor Zhivkov, diktator komunis
paling lama yang menjabat di blok Soviet dan musuh pembaharuan. Sementara
pembaruan-pembaruan demokratis menang ditempat lain, yaitu Nicholae
Ceausescu-nya Romania, bertekad untuk mempertahankan jalan diktator yang sudah
lama memusushi pembaruan Gorbhacev sehingga dengan kejam memaksakan
pemerintahannya sendiri dan memerintahkan para sedardunya menembaki kerumunan
para demonstrasi anti pemerintah.
Berhadapan dengan demontrasi
besar-besaran di Praha dan didesak oleh Gorbhacev sendiri untuk melembagakan
pembaharuan demokratik, para pemimpin komunis Cekoslovakia menyerah pada 24
November. Terkejutnya dengan hukuman mati Ceausescu dan pemilihan Havel, partai
komunis Yugoslavia runtuh. Secara keseluruhan, peristiwa-peristiwa di Eropa
Timur telah menempuh jalan damai yang mengejutkan, didorong oleh sejumlah
faktor yang menguntungkan, antara lain:
a. Gorbhacev
bersedia membiarkan rakyat di negeri-negeri satelit untuk menempuh jalannya
sendiri.
b. Dipimpin
oleh kaum intelektual dan kaum pendeta, rakyat bersatu dalam melawan dominasi
asing dan kesengsaraan ekonomi yang sangat jelas berbeda dengan kemakmuran
Eropa Barat.
c. Para
penguasa komunis telah kehilangan kepercayaan terhadap ideologi Marsix-Leninis,
mereka mengetahui bahwa mereka telah kehilangan legitimasi.
Akhirnya bukti kemajuan dibawah kebebasan
dan demokrasi di Barat telah menerobos ke dalam negeri-negeri bagian Timur dan
telah meningkatkan harapan umum. Perubahan revolusioner pada tahun 1989
merupakan kemenangan besar bagi bentuk pemerintahan dan cara hidup Barat.
Namun pada permulaan tahun 1990, kebahagian
tahun sebelumnya lenyap karena masalah-masalah baru tampak menghadang.
Dimana-mana, para politisi menemui kesulitan untuk membentuk konsensus dalam menghadapi
kemerosostan-inflasi yang menanjak, produksi yang bermasalah, pengangguran, dan
kekurangan makanan pokok. Kekacauan di Uni Soviet, masih terkait erat dengan
Eropa Timur yang berantakan, mempersulit masalah rekonstruksi ekonomi. Dalam
kondisi ini prospek demokrasi parlementer dan ekonomi pasar yang efektif tidak
pasti.( Perry, Marvin. 2014).
Pakta Warsawa
Pakta Warsawa adalah pakta militer yang
dibentuk Uni Soviet dan berdiri pada tanggal 14 Mei 1955 di Warsawa, Polandia.
Pakta Warsawa sendiri juga disebut dengan PMAUC ( Pact of Mutual Assistence and Unifield Command ). Tujuan dari Pakta
ini adalah untuk mengimbangi NATO di Eropa dan mengorganisasikan diri terhadap
kemungkinan ancaman dari aliansi NATO yang telah dibentuk lebih dahulu pada
tahun 1949.
Latar Belakang dibentuknya Pakta Warsawa adalah karena
dipicu oleh integrasi Jerman Barat ke dalam NATO melalui ratifikasi
Persetujuan Paris dengan tujuan untuk mengorganisir diri terhadap kemungkinan
ancaman NATO. Terbentuknya Pakta
Warsawa digagas oleh Nikita Khrushchev pada tahun 1955 dan ditandatangani
di Warsawa, pada tanggal 14 Mei 1955. Pakta Warsawa sendiri terdiri dari 7
negara, yaitu Uni Soviet, Bulgaria, Rumania, Jerman Timur, Hungaria, Polandia,
Cekoslovakia. Pembentukan ini menegaskan Eropa terbagi menjadi dua kubu, yaitu
Blok Timur dan Blok Barat.
Bubarnya Pakta Warsawa berakhir pada
tanggal 31 Maret 1991 dan diakhiri secara resmi dalam pertemuan di Praha pada 1
Juli 1991 karena seiring dengan gelombang revolusi demokratik di Eropa Timur
dan bubarnya Uni Soviet pada tahun yang sama.

Gambar 2 : Kota Praha
Hal ini juga
menandakan runtuhnya komunisme di Eropa. Kekuatan Pakta
Warsawa akhirnya runtuh seiring dengan gelombang revolusi demokratik di Eropa
Timur akhir dekade 1980-an dan bubarnya Uni Soviet pada tahun 1991. Era Perang
Dingin pun berakhir. (Sumber : Pratiwi, Desi. 2013, (Online), (http://desypratiwi37.blogspot.com/2013/01/pakta-warsawa_20.html)).
PENUTUP
Kesimpulan
Dari penjelasan artikel di atas,
dapat disimpulkan bahwa runtuhnya Uni Soviet memberikan dampak yang sangat dahsyat
bagi negara-negara Eropa Timur dan dunia. Dampak dari runtuhnya Uni Soviet
tidak hanya berdampak positif tetapi juga berdampak negatif. Dampak positifnya
seperti paham komunis hilang yang bergantikan paham demokratis, dibangunnya
negara-negara baru, pembubaran Pakta Warsawa pada tahun 1991, dan terbentuknya
1 negara adikuasa, yaitu Amerika Serikat. Sedangkan dampak negatif dari
runtuhnya Uni Soviet ini adalah hilangnya paham Komunisme di Eropa Timur yang
mengakibatkan kekacauan tidak hanya dalam bidang ekonomi, tetapi juga dalam
bidang politik.
DAFTAR
RUJUKAN
Perry, Marvin. 2014. Peradaban Barat dari Revolusi Prancis Hingga
Zaman Global. Bantul: Kreasi Wacana.
N. G, Robert. 1955. European and Comparative Government.
United States of America: Mc-Graw Hill Book Company.
C. H, Edward. 1953. The Bolshevik Revolution 1917-1923.
London: Macmillan & Co. Ltd.
Iriiyaasite.
2013. Analisis Runtuhnya Uni Soviet,
(Online), (http://iriiyaasite.blogspot.com/2013/10/analisis-runtuhnya-uni-soviet.html),
diakses 20 Februari 2015.
Pratiwi,
Desi. 2013. Pakta Warsawa, (Online),
(http://desypratiwi37.blogspot.com/2013/01/pakta-warsawa_20.html),
diakses 20 Februari 2015.
Gambar
1 : dunia.news.co.id.
Gambar
2 : britannica.com
Komentar
Posting Komentar