KETERKAITAN ANTARA FOKUS KEBUDAYAAN, SISTEM BUDAYA, ETOS KEBUDAYAAN, DAN SISTEM SOSIAL

Nama               : Yuliarti Kurnia Pramai Selli
Kelas/Off.       : B
NIM                : 140731606196
Prodi               : S1 Pendidikan Sejarah
Makul              : Dasar-Dasar Antropologi


KETERKAITAN ANTARA FOKUS KEBUDAYAAN, SISTEM BUDAYA, ETOS KEBUDAYAAN, DAN SISTEM SOSIAL
a.      Fokus Kebudayaan
Adalah dalam berbagai kebudayaan terdapat satu atau beberapa unsur kebudayaan atau pranata`yang menjadi unsur pusat dalam kebudayaan yang bersangkutan, sehingga unsur tersebut digemari oleh warga masyarakat dan mendominasi berbagai aktivitas atau pranata lain yang ada.
Contoh : Upacara Kasodo dalam Suku Tengger yang berfokus pada hal religi (kebatinan).
b.      Sistem Budaya
Adalah komponen dari kebudayaan yang bersifat abstrak, dan terdiri dari pikiran-pikiran, gagasan-gagasan, konsep-konsep, tema-tema berpikir, serta keyakinan-keyakinan.
c.       Etos Kebudayaan
Adalah dari suatu kebudayaan dapat tampak suatu watak khas (ethos), seperti yang tampak misalnya pada gaya tingkah laku, kegemaran, atau benda-benda budaya hasil karya para wangsa masyarakatnya.
Contoh : Tingkah laku masyarakat Suku Tengger sama dengan tingkah laku masyarakat Suku di Jawa Timur lainnya.
d.      Sistem Sosial
Adalah aktivitas-aktivitas atau tindakan-tindakan berinteraksi antarindividu yang dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat.
Sumber : Buku Pengantar Antropologi 1, Koentjaraningrat.2003, PT. RINEKA CIPTA : Jakarta.
Dari penjelasan di atas, kita dapat menghubungkan konsep-konsep dan komponen-komponen kebudayaan, yaitu antara fokus kebudayaan dengan sistem budaya dan etos kebudayaan dengan sistem sosial. Dua hal tersebut memiliki persamaan ciri-ciri, sehingga memiliki keterkaitan satu sama lain.
Dalam hal ini, sifat dari fokus kebudayaan dan sistem budaya adalah sama-sama bersifat abstrak, terdiri dari pikiran-pikiran, gagasan, terutama saya ambil contoh tentang religi berarti berhubungan dengan kepercayaan. Sehingga ciri ini bisa disebut sebagai adat istiadat yang tidak bisa dilihat secara nyata.
Sedangkan etos kebudayaan dan sistem sosial adalah tahap kedua dari penjelasa sebelumnya, karena setelah adanya pemikiran dan gagasan pastinya akan ditindaklanjuti dengan tingkah laku. Dalam hal ini, keduanya bersifat konkret dan nyata, dapat dilihat sehingga bisa diobservasi atau diteliti.
Dapat disimpulkan bahwa 2 hal di atas (fokus kebudayaan dengan sistem budaya dan etos kebudayaan dengan sistem sosial) memiliki keterkaitan dalam pembentukan suatu masyarakat. Karena tanpa menghubungkan konsep-konsep dan komponen-komponen kebudayaan, maka tidak akan terjadi suatu kebudayaan.
Selain itu, kita tahu bahwa dari penjelasan tersebut mengarah kepada pengertian kebudayaan menurut Koentjaraningrat yang dalam kandungannya berisikan tiga wujud kebudayaan, yaitu sistem gagasan, sistem tindakan (menurut saya sama dengan sistem sosial), dan hasil karya, yang 2 wujud di atas termasuk sangat penting dalam perwujudan kebudayaan suatu masyarakat.


·         PETA KONSEP

                                   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJARAH MASUKNYA AGAMA KONGHUCU DI INDONESIA

Kamu yang Kusayang

MENGINAP SAMBIL MENGENANG MASA LALU: FENDI’S GUEST HOUSE MALANG