PERKIRAAN DAN ANTISIPASI MASYARAKAT MASA DEPAN
PERKIRAAN
DAN ANTISIPASI MASYARAKAT MASA DEPAN
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Pengantar Pendidikan
yang dibina oleh Bapak Drs. H.
Kasimanuddin Ismain, Mpd
Disusun Oleh :
1.
Lilik Setiawan (140731604047)
2.
Millati Hanifah (140731603989)
3.
Nur Lidyawati (140731602095)
4.
Yuliarti Kurnia Pramai
Selli (140731606196)

UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
FAKULTAS
ILMU SOSIAL
JURUSAN
SEJARAH
PRODI
S1 PENDIDIKAN SEJARAH
November
2014
KATA PENGANTAR
Dengan
memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, penulis dapat menyelesaikan
tugas matakuliah Pengantar Pendidikan dengan tugas makalah yang berjudul
“Perkiraan dan Antisipasi Masyarakat Masa Depan”.
Penulis
mengucapkan terimakasih kepada para pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian tugas makalah ini. Kepada Bapak Drs. H Kasimanuddin Ismain, M. Pd selaku pembimbing, yang senantiasa memberikan pengarahan kepada penulis
dalam penyelesaian tugas makalah ini. Tidak lupa kepada teman-teman yang telah
memberikan informasi dalam menyelesaikan tugas ini.
Penulis menyadari bahwa tugas makalah yang dibuat masih belum sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran sangat berguna bagi penulis untuk
penyempurnaan tugas makalah ini. Semoga tugas makalah ini berguna untuk
menambah pengetahuan tentang Pengantar Pendidikan.
Malang,
November 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ....................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2.Rumusan Masalah .............................................................................. 1
1.3.Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Masyarakat Masa Depan ...................................................... 3
2.2. Perkiraan Pendidikan Masyarakat Masa Depan
..................................... 3
2.2.1.
Kecenderungan
Globalisasi yang Semakin Kuat
...........................4
2.2.2.
Perkembangan IPTEK
yang Semakin Cepat .................................6
2.2.3.
Perkembangan Arus Komunikasi
yang Semakin Padat dan Cepat
.................................................................................................................6
2.2.4.
Peningkatan
Layanan Profesional
.................................................7
2.3.
Upaya Pendidikan Untuk
Mengantisipasi Masyarakat Masa Depan .......8
BAB III PENUTUP
1.
Kesimpulan
.............................................................................................. 15
2.
Saran
........................................................................................................ 15
DAFTAR
RUJUKAN ........................................................................................ 16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan
selalu bertumpu pada kesejahteraan, yakni pengalaman-pengalaman masa lampau,
kenyataan dan kebutuhan mendesak masa kini, dan aspirasi serta harapan masa
depan / melalui pendidikan setiap masyarakat akan melestarikan nilai-nilai
luhur sosial kebudayaannya yang telah terukir dengan indahnya dalam sejarah
bangsa tersebut.
Melaui
pendidikan juga diharapkan dapat ditumbuhkan kemampuan untuk menghadapi
tuntutan obyektif masa kini, baik tuntutan dari dalam maupun tuntutan karena
pengaruh dari luar masyarakat yang bersangkutan. Dan akhirnya, melalui
pendidikan akan ditetapkan langkah-langkah yang akan dipilih masa kini sebagai
upaya mewujudkan aspirasi dan harapan di masa depan.
Dalam
UU RI No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 1 telah ditetapkan antara lain bahwa “pendidikan
adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, dan / atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. (Sugiantoro,
Rino. 2013, (Online),http://rino-snipper.blogspot.com/2013/07/makalah-pengantarpendidikan-perkiraan.html).
1.2
Rumusan Masalah
1. Apakah
yang dimaksud dengan masyarakat masa depan ?
2. Bagaimana
perkiraan pendidikan masyarakat masa depan ?
3. Bagaimana
upaya pendidikan untuk mengantisipasi masyarakat masa depan ?
1.3 Tujuan
Penulisan
1. Dapat
memahami penjelasan tentang masyarakat masa depan.
2. Dapat
menjelaskan tentang perkiraan pendidikan masyarakat masa depan.
3. Dapat
mendeskripsikan upaya pendidikan untuk mengantisipasi masyarakat masa depan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Masyarakat
Masa Depan
Pendidikan
akan menyiapkan peserta didik memasuki masyarakat dimasa depan. Oleh karena
itu, keputusan dan tindakan dalam bidang pendidikan seharusnya berorientasi
kemasyarakat masa depan. Ciri masyarakat masa depan antara lain adalah :
1.
Globalisasi, utamanya dalam iptek,
ekonomi, lingkungan hidup, pendidikan, dan sebagainya.
2.
Perkembangan iptek yang
semakin cepat.
3.
Arus komunikasi yang semakin padat
dan cepat, yang mengubah masyarakat menjadi masyarakat informasi.
4.
Peningkatan
layanan profesional dalam berbagai segi kehidupan manusia.
Berdasarkan
perkiraan masyarakat dimasa depan tersebut, pendidikan telah atau sedang
mengambil langkah-langkah mengantisipasinya, baik pada lapis sistem maupun
institusional dan individual. (Saputra, Dwi, Ika. 2012, (Online), http://ikadwisaputra.blogspot.com/2012/11/perkiraan-dan-antisipasi-terhadap.html).
2.2 Perkiraan Pendidikan
Masyarakat Masa Depan
Pendidikan
selalu berlangsung dalam suatu latar kemasyarakatan dan kebudayaan tertentu.
Demikian pula di Indonesia pendidikan nasional dilaksanakan berdasarkan latar
kemasyarakatan dan kebudayaan Indonesia. Landasan sosio-kultural merupakan
salah satu dasar utama dalam menentukan arah kepada program-program pendidikan
baik program pendidikan sekolah maupun program pendidikan luar sekolah.
Dari sisi
lain pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam pelestarian dan
pengembangan kebudayaan setiap masyarakat. Di dalam UU no 2 Tahun 1989 tentang
sistim pendidikan nasional dinyatakan bahwa “dalam kehidupan suatu bangsa
pendidikan mempunyai peranan yang amat penting untuk menjamin perkembangan dan
kelangsungan kehidupan bangsa yang bersangkutan.” Melalui upaya pendidikan
kebudayaan di wariskan dan di pelihara oleh setiap generasi bangsa.
Serentak
dengan itu upaya pendidikan di arahkan pula untuk mengembangkan kebudayaan itu.
Kebudayaan yang dimaksudkan dalam arti luas yaitu “ keseluruhan gagasan dan
karya manusia, yang harus dibiasakan dengan belajar, beserta keseluruhan dari
hasil budi dan karyanya itu (koentjaraninggrat, 1974: 19). Kebudayaan itu dapat:
1.
Berwujud ideal yakni ide, gagasan,
nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya.
2.
Berwujud kelakuan yankni kelakuan
berpola dari manusia dalam masyarakat.
3.
Berwujud fisik yakni benda-benda
hasil karya manusia.(Koentjaraningrat 1974: 15-22).
Kajian
masyarakat masa depan itu semakin penting jika diingat bahwa pendidikan selalu
merupakan penyiapan peserta didik bagi peranan di masa yang akan datang. Dengan
demikian, pendidikan seharusnya selalu mengantisipasi keadaan masyarakat masa
depan. Perubahan keadaan masyarakat masa depan yang berlangsung dengan cepat
mempunyai beberapa karateristik umum yang dapat dijadikan petunjuk sebagai ciri
masyarakat di masa depan yaitu:
1.
Kecenderungan globalisasi yang
semakin kuat.
2.
Perkembangan IPTEK yang semakin
cepat.
3.
Perkembangan arus informasi yang
semakin padat dan cepat.
4.
Kebutuhan / penuntutan peningkatan
layanan profesional dalam berbagai segi kehidupan manusia. ( Raflen, A.,
Gerungan. 2013, (Online), http://mediaedukasiku.blogspot.com/p/perkiraan-dan-antisipasi-terhadap.html).
2.2.1 Kecenderungan Globalisasi yang
Semakin Kuat
Istilah
globalisasi (asal kata : global yang berarti secara umumnya, utuhnya
kebulatannya) bermakna bumi. Gelombang globalisasi sedang menerpa seluruh aspek
kehidupan dan penghidupan manusia, menyusup ke dalam seluruh unsur kebudayaan
dengan dampak yang berbeda-beda.
Menurut
Email Salim (1990 : 8-9) terdapat empat bidang kekuatan gelombang globalisasi
yang paling kuat dan menonjol daya dobraknya, yakni bidang-bidang IPTEK,
ekonomi, lingkungan hidup, dan pendidikan.
Beberapa
kecenderungan globalisasi dari keempat bidang tersebut adalah sebagai berikut :
a.
Bidang IPTEK yang mengalami
perkembangan yang semakin dipercepat, utamanya dengan penggunaan berbagai
teknologi canggih seperti komputer dan satelit. Kekuatan globalisasi pertama
ini membuat bumi seakan-akan sempit dan transparan.
b.
Bidang Ekonomi yang mengarah kepada
ekonomi regional dan ekonomi global tanpa mengenal batas-batas negara.
Globalisasi ekonomi menyebabkan negara hanya bertapal batas politik saja,
sedangkan dari segi ekonomi semakin kabur.
c.
Bidang Lingkungan Hidup telah
menjadi bahan pembicaraan dalam berbagai pertemuan internasional, yang mencapai
puncaknya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Bumi, atau nama resminya
Konferensi PBB mengenai lingkungan hidup dan Pembangunan (UNCED), pada awal
Juni 1992 di Rio de Jeneiro, Brazil.
d.
Bidang pendidikan dalam kaitannya
dengan identitas bangsa, termasuk budaya nasional dan budaya nusantara.
Di samping
keempat bidang tersebut, kecenderungan globalisasi juga tampak dalam bidang
politik, hukum dan HAM, paham demokrasi dan sebagainya. (Maulana, Mirfan. 2013,
(Online), http://mirfanmaulana.blogspot.com/2013/05/bab-iv-perkiraan-dan-antisipasi.html).
2.2.2 Perkembangan IPTEK yang Semakin
Cepat.
Perkembangan
iptek yang makin cepat dalam era globalisasi merupakan salah satu ciri utama
dari masyarakat masa depan. Percepatan perkembangan iptek tersebut terkait
dengan landasan ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Terdapat serangkaian
kegiatan pengembangan dan pemanfaatan iptek, yakni:
1.
Penelitian dasar (basic research).
2.
Penelitian terapan (applied
research).
3.
Pengembangan teknologi
(technological development).
4.
Penerapan teknologi.
Biasanya langkah-langkah tersebut
diikuti oleh langkah evaluasi, apakah hasil iptek tersebut diterima oleh
masyarakat, seumpama dari segi etis, politis, religius, dan sebagainya.
Ada
dua pola kebudayaan dalam masyarakat, yakni masyarakat ilmuwan dan masyarakat
terdidik/nonilmuwan (scientific and literary communities), yang akan menghambat
kemajuan baik iptek maupun masyarakat itu sendiri. Untuk mengantisipasi keadaan
tersebut, dalam masyarakat masa depan maka perlu diupayakan agar setiap anggota
masyarakat memiliki wawasan yang tepat serta mengetahui terminologi beserta
maksudnya yang lazim digunakan tanpa harus menjadi pakar iptek tersebut.
2.2.3 Perkembangan Arus Komunikasi
yang Semakin Padat dan Cepat
Salah satu perkembangan
iptek yang luar biasa adalah yang berkaitan dengan informasi dan komunikasi,
utamanya satelit komunikasi, komputer, dan sebagainya.Pada umumnya bentuk
komunikasi langsung (verbal ataupun nonverbal) dikenal sebagai komunikasi
antarpribadi (interpersonal communication), baik komunikasi antar dua orang
maupun komunikasi kelompok kecil dengan ciri pokok adanya dialog di antara
pihak-pihak yang berkomunikasi.Sedangkan bentuk komunikasi yang bercirikan
monolog adalah komunikasi publik, yang dibedakan atas komunikasi
pembicara-pendengar dan komunikasi massa. Proses komunikasi meliputi beberapa
unsur dasar, yakni:
1. Sumber pesan
seperti harapan, gagasan, perasaan atau perilaku yang diinginkan oleh pengirim
pesan.
2. Penyandian
(encoding), yakni pengubahan/penerjemahan isi pesan kedalam bentuk yang serasi
dengan alat pengiriman pesan.
3. Transmisi
(pengiriman) pesan.
4. Saluran.
5. Pembukasandian
(decoding), yakni penerjemahan kembali apa yang diterima kedalam isi pesan oleh
penerima.
6. Reaksi
internal penerima sesuai pemahaman pesan yang diterimanya.
7. Gangguan/hambatan
(noise) yang dapat terjadi pada semua unsur dasar lainnya.
Terdapat beberapa faktor yang harus
diperhatikan dalam upaya-upaya untuk merebut teknologi, seperti:
1.
Pengembangan teknologi satelit yang mutakhir.
2.
Penggunaan teknologi digital
yang mampu menyalurkan sinyal beragam menuju bentuk ISDN (integrated service
digital network).
3.
Dibidang media cetak.
4.
Dibidang media elektronik. (M.
Miftahul, Muttaqin. 2014, (Online), http://iftahal-muttaqin.blogspot.com/2014/02/pengantar-ilmu-pendidikan-bab-iv.html).
2.2.4
Peningkatan Layanan Profesional
Salah satu
ciri penting masyarakat masa depan adalah meningkatnya kebutuhan layanan
profesional dalam bidang kehidupan manusia. Karena perkembangan IPTEK yang
semakin cepat serta perkembangan arus informasi yang semakin padat dan cepat,
maka anggota masyarakat masa depan semakin luas wawasan dan pengetahuannya
serta daya kritis yang semakin tinggi.
Oleh karena
itu, manusia masa depan semakin menuntut suatu kualitas hidup yang lebih baik,
termasuk berbagai layanan yang dibutuhkannya. Layanan diberikan oleh pemangku
profesi tertentu, atau layanan profesional, akan semakin penting untuk
kebutuhan masyarakat tertentu.
Dapat
diperkirakan bahwa masyarakat masa depan adalah masyarakat yang menggunakan
tenaga-tenaga spesialis, semua serba spesialis, barang kali dapat juga disebut
era spesialisasi. Sejalan dengan kecenderungan globalisasi, maka setiap negara
adalah mendunia, memiliki perspektif global, berorientasi internasional.
Hotel-hotel, rumah sakit internasional, begitu juga bank, bandar udara,
pelabuhan laut dan sebagainya.
Muncullah
berbagai akademi dan sekolah khusus seperti akademi pariwisata, sekolah
menengah pariwisata, program diploma 3, 2 dan 1 dalam bidang perbankan,
sekretaris, manajemen dan bahasa asing. Barangkali sudah banyak sekali sekolah
atau akademi yang menyiapkan tenaga-tenaga spesial dan professional ini untuk
meningkatkan pelayanan di masa yang akan datang.
Adapun ciri-ciri profesi adalah
sebagai berikut :
1.
Lebih mengutamakan pelayanan
kemanusiaan yang ideal yang dilakukan oleh pemangku profesi.
2.
Terdapat sekumpulan bidang ilmu yang
menjadi landasan dari sejumlah teknik dan prosedur yang unik, serta diperlukan
waktu yang relatif panjang untuk mempelajarinya.
3.
Terdapat suatau mekanisme saringan
berdasarkan kualisifikasi tertentu, sehingga hanya yang berkompeten yang
diperbolehkan melaksanakan layanan profesi itu.
4.
Terdapat kode etik profesi yang
mengatur keanggotaan serta tingkah laku, sikap dan cara kerja anggotanya.
5.
Terdapat organisasi profesi yang
berfungsi menjaga/meningkatkan layanan rofesi dan melindungi anggotanya.
6.
Pemangku profesi memandang
profesinya sebagai suatu karir hidup dan menjadi anggota yang relatif permanen
serta mempunyai kemandirian dalam melaksanakan profesinya dan untuk
mengembangkan kemampuan profesinya.
2.3 Upaya
Pendidikan Menghadapi Masyarakat Masa Depan
Berdasarkan perkiraan-perkiraan yang telah
dikemukakan, berdasarkan pertimbangan kecenderungan globalisasi, perkembangan
IPTEK, arus komunikasi yang semakin cepat dan padat, serta peningkatan
pelayanan yang semakin profesional, maka masa depan, atau masyarakat masa depan
sudah dapat digambarkan atau diperkirakan dan pendidikan perlu
mengantisipasinya. Berhubungan dengan antisipasi pendidikan terhadap masa
depan, dapat juga di katakan tuntutan-tuntutan apa yang diharapkan manusia masa
depan, akan dibicarakan di bawah ini.
1. Tuntutan Bagi Manusia Masa Depan (Manusia Modern)
Untuk jenjang pendidikan dasar hal itu berarti bahwa kemampuan dasar sebagai manusia Pancasila yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar akan siap untuk:
Untuk jenjang pendidikan dasar hal itu berarti bahwa kemampuan dasar sebagai manusia Pancasila yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar akan siap untuk:
a.
Memasuki lapangan kerja sebagai
manusia pembangunan setelah melalui orientasi dan atau pelatihan tambahan
sesuai dengan kebutuhan.
b.
Melanjutkan ke pendidikan menengah.
Tuntutan manusia indonesia di masa
depan, setelah kemampuan dasar tersebut, terutama diarahkan kepada pembekalan
kemampuan yang sangat diperlukan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan di masa
depan tersebut. Beberapa di antaranya seperti:
a. Ketanggapan
terhadap berbagai masalah sosial, politik, kultural, dan lingkungan
b. Kretifitas
di dalam menemukan alternatif pemecahannya.
c. Efisiensi
dan etos kerja yang tinggi.
Mempertimbangkan beberapa keadaan
yang akan berkembang pada masa depan itu sesuai dengan kecenderungan yang ada,
maka agar kita berhasil dan sukses, perlu diperhatikan beberapa tuntutan yang
diharapkan dimiliki oleh manusia masa depan itu, antara lain ialah :
a. Memiliki sikap yang terbuka, memiliki wawasan internasional dan seimbang dengan itu memiliki wawasan nusantara dan ketahanan nasional agar tidak lebur dengan adanya kecenderungan globalisasi, agar jati diri sebagai bangsa tetap hidup.
a. Memiliki sikap yang terbuka, memiliki wawasan internasional dan seimbang dengan itu memiliki wawasan nusantara dan ketahanan nasional agar tidak lebur dengan adanya kecenderungan globalisasi, agar jati diri sebagai bangsa tetap hidup.
b. Memiliki sikap toleransi yang
tinggi untuk mau memahami budaya bangsa lain, berkemauan dan berusaha
meningkatkan kualitas diri pribadi, meningkatkan kegemaran membaca, mau belajar
dari pengalaman orang lain atau bangsa lain, saling menghargai dan menghormati.
c. Menerapkan dan meningkatkan azas
pendidikan seumur hidup (long life education), karena dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat, kita perlu belajar dan belajar
terus agar tidak ketinggalan dengan kemajuan yang terjadi, agar dapat
memanfaatkan perkembangan iptek tersebut secara tepat guna. Azas belajar
sepanjang hayat harus disikapi sebagai suatu usaha meningkatkan kualitas diri
pribadi, memiliki sikap yang tidak cepat merasa puas dengan ilmu yang telah
dimiliki, sehingga mau terus belajar baik melalui pendidikan formal maupun
pendidikan nonformal, atau juga belajar secara mandiri. Barangkali sekarang
kita telah memiliki gambaran, kalau dulu sudah cukup puas bila sudah memperoleh
gelar sarjana, tetapi sekarang masih belajar lagi dan melanjutkan ke tingkat
pasca sarjana untuk sampai pada jenjang S2 dan S3. Tututan manusia masa depan
sesuai dengan kecenderungan perkembangan IPTEK, adalah manusia yang suka
belajar dan berusaha meningkatkan kualitas dirinya.
d. Melengkapi sarana kehidupan
dengan alat-alat komunikasi yang terbaru, karena arus komunikasi yang semakin
cepat dan padat kurang dapat ditangkap informasinya dengan cara-cara
trandisional, misalnya dengan surat kabar dan majalah. Pada masa sekarang ini
saja kebanyakan orang memperoleh informasi dengan internet, faximale, walaupun
memang ada orang-orang memakai telepon genggam sekedar gengsi, prestise, atau
pajangan.
e. Di era informasi dan komunikasi
orang-orang dituntut untuk cepat tanggap, dituntut meningkatkan inisiatif dan
kreativitas.
f. Memiliki ilmu pengetahuan yang
bersifat khusus, memiliki spesialisasi dalam bidang pekerjaan tertentu,
mengukuti program khusus tenaga kerja tertentu, penguasaan beberapa bahasa
asing dan penampilan yang layak untuk standar internasional. Barang kali kita
dapat juga dikemukakan di sini bahwa zaman sekarang dan masa depan itu di sebut
zaman modern, dan manusianya disebut manusia modern.
Alex Inkeles menyebut ciri-ciri
manusia modern diantaranya adalah :
a. Mempercayai dan mengutamakan kemampuan akal manusia, artinya tidak ada yang tidak dipelajari asalkan orang mau menggunakan akal dan pikirannya secara sungguh-sungguh.
b. Menggunakan dan menanfaatkan waktu sangat efisien, sangat padat dan sangat ketat, teratur untuk hal-hal yang berguna. Orang modern mampu mengatur waktu dan mengisi waktu sesuai dengan yang direncanakan, baik untuk bekerja, belajar, untuk keperluan hubungan sosial, rekreasi, olahraga dan hiburan, atau sekedar membaca novel, membaca buku-buku ilmu pengetahuan.
a. Mempercayai dan mengutamakan kemampuan akal manusia, artinya tidak ada yang tidak dipelajari asalkan orang mau menggunakan akal dan pikirannya secara sungguh-sungguh.
b. Menggunakan dan menanfaatkan waktu sangat efisien, sangat padat dan sangat ketat, teratur untuk hal-hal yang berguna. Orang modern mampu mengatur waktu dan mengisi waktu sesuai dengan yang direncanakan, baik untuk bekerja, belajar, untuk keperluan hubungan sosial, rekreasi, olahraga dan hiburan, atau sekedar membaca novel, membaca buku-buku ilmu pengetahuan.
c. Suka kepada pembaruan dan mau
menerima pembaruan, karenanya orang modern juga suka kepada perubahan, selalu
bersifat dinamis, suka mencoba untuk membuktikan mana yang lebih baik, yang
lama atau yang baru. Orang yang tidak modern sukar sekali diajak untuk
mengadakan pembaruan, menolak dan bahkan selalu curiga kepada pembaruan, tidak
suka mencoba.
d. Orientasi ke masa depan, masa
lalu bukan untuk dipuja dan dikenang-kenang, tetapi untuk dijadikan pelajaran
dan pengalaman dalam merencanakan masa depan.
e. Hemat dalam penggunaan penghasilan, saving minded (cara hidup yang suka menabung), penggunaan uang juga terencana.
e. Hemat dalam penggunaan penghasilan, saving minded (cara hidup yang suka menabung), penggunaan uang juga terencana.
f. Mampu mengontrol diri sendiri,
kurang senang diatur dan dicampuri oleh orang lain.
g. Tidak suka tergantung pada bantuan orang lain.
g. Tidak suka tergantung pada bantuan orang lain.
Makaminan Makagiansar (1990)
mengemukakkan bahwa perlu dikembangkan empat hal pokok dari peserta didik dalam
menghadapi masa depan :
a.
Kemampuan mengantisipasi
perkembangan berdasarkan ilmu pengetahuan.
b.
Kemampuan dan sikap untuk mengerti
dan mampu mengatasi situasi.
c.
Kemampuan mengakomodasikan
perkembangan IPTEK serta perubahan yang diakibatkannya.
d.
Kemampuan menseleksi informasi yang
diperoleh.
2. Upaya Mengantisipasi Masa Depan
UU RI No. 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
a. Perubahan
Nilai dan Sikap Perubahan nilai dan sikap dalam rangka mengantisipasi masa
depan haruslah diupayakan sedemikian rupa sehingga dapat diwujudkan
keseimbangan dan keserasian antara aspek pelestarian dan aspek pembaruan.
b. Pendidikan
harus selalu menjaga secara seimbang pembentukan kemampuan mempertanyakan,
disamping kemampuan menerima dan mempertahankan. Keserasian dan keselarasan
antara pelestarian dan pembaruan nilai dan sikap akan memberi peluang
keberhasilan menjemput masa depan itu.
c. Pengembangan Kebudayaan Salah satu upaya
penting dalam mengantisipasi masa depan adalah upaya yang berkaitan dengan
pengembangan kebudayaan dalam arti luas, termasuk hal-hal yang berkaitan dengan
sarana kehidupan manusia. Dewasa ini, kita tidak mungkin menutup diri terhadap
pengaruh kebudayaan lain.
d. Oleh karena
itu, yang dibutuhhkan adalah memperkuat ketahanan budaya, sehingga dapat
memanfaatkan pengaruh positif serta menghindari pengaruh negatif dari
kebudayaan tersebut. Peranan pendidikan merupakan faktor menentukan dalam
membangun dan memperkuat ketahanan budaya tersebut.
e. Pengembangan
Sarana Pendidikan Khusus untuk menyongsong era globalisasi yang semakin tidak
terbendung, terdapat beberapa hal yang secara khusus memerlukan perhatian dalam
bidang pendidikan. Santoso S. Hamijoyo mengemukakan lima strategi dasar dalam
era globalisasi tersebut yaitu:
1)
Pendidikan untuk pengembangan IPTEK
dipilih terutama dalam bidang yang vital, eperti manufakturing pertanian.
2)
Pendidikan untuk pengembangan
keterampilan manajemen, termasuk penguasaan bahasa asing.
3)
Pendidikan untuk pengolahan
kependudukan, lingkungan, keluarga berencana, dan kesehatan sebagai penangkal
terhadap menurunnya kualitas hidup dan hancurnya sistem pendukung kehidupan
manusia.
4)
Pendidikan untuk pengembangan sistem
nilai.
5)
Pendidikan untuk mempertinggi mutu
tenaga kependidikan dan pelatihan.
f.
Selain itu, beberapa upaya yang bisa
dilakukan dalam bidang pendidikan antara lain :
1)
Pemantapan kurikulum (kurikulum inti
dan lokal).
2)
Pemantapan strategi pembelajaran.
3)
Peningkatan kualitas tenaga
kependidikan.
4)
Peningkatan sumberdaya pendidikan.
Mengantisipasi masa depan terutama
dalam perubahan nilai dan sikap adalah merupakan hal yang sangat sulit dan
tidak dapat dilaksanakan dalam waktu yang cepat. Mengubah orang dari yang
bersifat negatif menjadi sikap positif, dari yang dangkal dan emosional menjadi
nersikap matang, luas dan rasional, dari sikap yang menolak perubahan kepada
sikap yang menerima dan melaksanakan perubahan, berdasarkan pengalaman adalah
sukar.
Namun demikian kita tetap percaya
bahwa upaya-upaya hanya dapat dilakukan melalui pendidikan di rumah tangga oleh
keluarga, pendidikan di sekolah dan pendidikan di masyarakat. Ketiga pusat
pendidikan ini didukung oleh kebijakan-kebijakan dari pemerintah akan mampu
mempersiapkan manusia masa depan dengan segala tuntutannya.
Upaya yang
dapat dilakukan oleh pendidikan dengan menganalisis materi yang ada di dalam
kurikulum dan di dalam buku pelajaran. Apakah materi tersebut masih relevan
sebagai pengetahuan yang dapat dilakukan, intervensi apa yang dapat diberikan
agar materi dapat mendekati kenyataaan yang ada di masa depan.
Sekolah
dapat menyediakan sarana seperti laboratorium, perpustakaan, ruang praktek,
workshop, ruang computer dan internet, ruang gelap untuk belajar dengan media
slide, OHP, dan film ilmu pengetahuan dengan catatan sarana tersebut bukan
hanya ada tetapi berfungsi. Misalnya, di sekolah ada perpustakaan tetapi
buku-buku yang ada disana hanyalah buku lama. Mengenai pengetahuan baru,
penemuan baru, mengenai kejadian baru belum masuk perpustakaan.
Diperlukan
suasana yang demokratis dan suasana lainnya yang konduksif untuk mengembangkan
sikap dan nilai-nilai yang harus dimiliki peserta didik untuk masa depan, maka
suasana pembelajaran lebih menekankan pengembangan diri peserta didik dengan
memberikan kesempatan yang luas untuk mengeluarkan pendapat, untuk pembelajaran
sendiri.
Sekolah
tetap tanggap kepada suku bangsa yang ada di kelas, dan juga berbagai
kepercayaan yang ada. Guru membiasakan anak untuk mampu mencari informasi tentang
apa saja yang sesuai dengan peserta didik, informasi tentang dunia kerja,
informasi tentang buku yang baik dan baru, informasi tentang kecenderungan masa
depan, Jadi sekolah sebagai agent of innovation, secara terencana mengarahkan
siswanya untuk mengantisipasi masa depan dengan segala ciri dan tuntutannya.
Tidak kalah
penting adalah sikap guru yang mau mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan,
meningkatkan kualitas profesinya, mencari informasi baru dalam bidang
pendidikan, mau memperhatikan hasil-hasil penelitian di bidang pendidikan dan
psikologi, guru harus menjadi orang yang gemar membaca, membaca surat kabar,
jurnal, dan majalah-majalah yang berhubungan dengan bidang spesialisasinya. (Nisak,
Hairun. 2013, (Online, )http://makalahpendidikan-milikku.blogspot.com/2013/06/makalah-pengantar-pendidikan.html).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendidikan
merupakan penyiapan peserta didik bagi peranan di masa yang akan datang. Dengan
demikian, pendidikan seharusnya selalu mengantisipasi keadaan masyarakat masa
depan. Perubahan keadaan masyarakat masa depan yang berlangsung dengan cepat
mempunyai beberapa karateristik umum yang dapat dijadikan petunjuk sebagai ciri
masyarakat di masa depan yaitu:
1. Kecenderungan
globalisasi yang makin kuat.
2. Perkembangan
iptek yang makin cepat.
3. Perkembangan
arus informasi yang makin padat dan cepat.
4. Kebutuhan/tuntutan
peningkatan layanan profesional dalam berbagai segi kehidupan manusia.
Keseluruhan
hal itu telah mulai tampak pengaruhnya masa kini, serta diperkirakan akan makin
penting peranannya di masa depan. Masyarakat masa depan dengan ciri
globalisasi, kemajuan iptek, dan kesempatan menerima arus informasi yang padat
dan cepat, dan sebagainya,telah memerlukan warga yang mau dan rnampu menghadapi
segala permasalahan serta siap menyesuaikan diri dengan situasi baru tersebut.
Pendidikan
berkewajiban mempersiapkan generasi baru yang sanggup menghadapi tantangan
zaman baru yang akan datang. Pengembangan pendidikan dalam masyarakat yang sedang
berubah dengan cepat haruslah dilakukan secara menyeluruh dengan pendekatan
sistematis-sistematik. Pembanguna manusia Indonesia seutuhnya merupakan kunci
keberhasilan bangsa dan negara Indonesia dalam abad 21 yang akan datang untuk
itu diperlukan. (Atun, Apri. 2013, (Online), http://apria3.blogspot.com/2013/10/makalah-perkiraan-dan-antisipasi.html).
3.2 Saran
Dalam hal ini, penulis membutuhkan
kritik dan saran agar menjadi evaluasi selanjutnya. Selain itu, pembaca
diharapkan dapat memahami materi tentang makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR RUJUKAN
1.
Tirtarahardja, Umar. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta : Rineka
Cipta.
2.
http://mediaedukasiku.blogspot.com/p/perkiraan-dan-antisipasi-terhadap.html,
diakses 13 November 2014, oleh Raflen A. Gerungan. Tahun 2013, judul : Pendahuluan.
3.
http://nadyaluthfi20.blogspot.com/,
diakses..., oleh nadyaluthfi. Tahun 2012, judul
: tugas makalah.
4.
http://ikadwisaputra.blogspot.com/2012/11/perkiraan-dan-antisipasi-terhadap.html,
diakses..., oleh Ika Dwi Saputra. Tahun 2012, judul : PERKIRAAN DAN ANTISIPASI TERHADAP MASYARAKAT MASA DEPAN.
5.
http://mirfanmaulana.blogspot.com/2013/05/bab-iv-perkiraan-dan-antisipasi.html,
diakses..., oleh Mirfan Maulana. Tahun 2013, judul : BAB IV PERKIRAAN DAN ANTISIPASI TERHADAP MASYARAKAT MASA DEPAN.
6.
http://makalahpendidikan-milikku.blogspot.com/2013/06/makalah-pengantar-pendidikan.html,
diakses..., oleh Hairun Nisak. Tahun 2013, judul
: Makalah Pendidikan.
7.
http://rino-snipper.blogspot.com/2013/07/makalah-pengantar-pendidikan-perkiraan.html,
diakses..., oleh Rino Sugiantoro, Tahun 2013, judul : Makalah Pengantar Pendidikan Perkiraan dan Antisipasi
Masyarakat Masa Depan.
8.
http://apria3.blogspot.com/2013/10/makalah-perkiraan-dan-antisipasi.html,
diakses 13 November 2014, oleh Apri Atun. Tahun 2013, judul : Makalah : Perkiraan dan Antisipasi terhadap
Masyarakat Masa Depan.
9.
http://iftahal-muttaqin.blogspot.com/2014/02/pengantar-ilmu-pendidikan-bab-iv.html,diakses...,
oleh M. Miftahul Muttaqin. Tahun 2014, judul : “PENGANTAR ILMU PENDIDIKAN BAB IV : PERKIRAAN DAN ANTISIPASI TERHADAP
MASYARAKAT MASA DEPAN”.
Komentar
Posting Komentar