PERKIRAAN DAN ANTISIPASI MASYARAKAT MASA DEPAN

PERKIRAAN DAN ANTISIPASI MASYARAKAT MASA DEPAN

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Pengantar Pendidikan
yang dibina oleh Bapak Drs. H. Kasimanuddin Ismain, Mpd
Disusun Oleh :
1.   Lilik Setiawan                                (140731604047)
2.   Millati Hanifah                               (140731603989)
3.   Nur Lidyawati                                (140731602095)
4.   Yuliarti Kurnia Pramai Selli          (140731606196)



UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN SEJARAH
PRODI S1 PENDIDIKAN SEJARAH
November 2014


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, penulis dapat menyelesaikan tugas matakuliah Pengantar Pendidikan dengan tugas makalah yang berjudul “Perkiraan dan Antisipasi Masyarakat Masa Depan”.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada para pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tugas makalah ini. Kepada Bapak Drs. H Kasimanuddin Ismain, M. Pd selaku pembimbing, yang senantiasa memberikan pengarahan kepada penulis dalam penyelesaian tugas makalah ini. Tidak lupa kepada teman-teman yang telah memberikan informasi dalam menyelesaikan tugas ini.
Penulis menyadari bahwa tugas makalah yang dibuat masih belum sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat berguna bagi penulis untuk penyempurnaan tugas makalah ini. Semoga tugas makalah ini berguna untuk menambah pengetahuan tentang Pengantar Pendidikan.

Malang, November 2014

Penulis


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................  i
DAFTAR ISI .......................................................................................................  ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang ...................................................................................  1
1.2.Rumusan Masalah ..............................................................................  1
1.3.Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1.   Pengertian Masyarakat Masa Depan ......................................................  3
2.2.   Perkiraan Pendidikan Masyarakat Masa Depan .....................................  3
2.2.1.      Kecenderungan Globalisasi yang Semakin Kuat ...........................4
2.2.2.      Perkembangan IPTEK yang Semakin Cepat .................................6
2.2.3.      Perkembangan Arus Komunikasi yang Semakin Padat dan Cepat .................................................................................................................6
2.2.4.      Peningkatan Layanan Profesional .................................................7
2.3.   Upaya Pendidikan Untuk Mengantisipasi Masyarakat Masa Depan .......8
BAB III PENUTUP
1.      Kesimpulan .............................................................................................. 15
2.      Saran ........................................................................................................ 15
DAFTAR RUJUKAN ........................................................................................ 16


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan selalu bertumpu pada kesejahteraan, yakni pengalaman-pengalaman masa lampau, kenyataan dan kebutuhan mendesak masa kini, dan aspirasi serta harapan masa depan / melalui pendidikan setiap masyarakat akan melestarikan nilai-nilai luhur sosial kebudayaannya yang telah terukir dengan indahnya dalam sejarah bangsa tersebut.
Melaui pendidikan juga diharapkan dapat ditumbuhkan kemampuan untuk menghadapi tuntutan obyektif masa kini, baik tuntutan dari dalam maupun tuntutan karena pengaruh dari luar masyarakat yang bersangkutan. Dan akhirnya, melalui pendidikan akan ditetapkan langkah-langkah yang akan dipilih masa kini sebagai upaya mewujudkan aspirasi dan harapan di masa depan.
Dalam UU RI No. 2 Tahun 1989 tentang  Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 telah ditetapkan antara lain bahwa “pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan / atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. (Sugiantoro, Rino. 2013, (Online),http://rino-snipper.blogspot.com/2013/07/makalah-pengantarpendidikan-perkiraan.html).

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apakah yang dimaksud dengan masyarakat masa depan ?
2.      Bagaimana perkiraan pendidikan masyarakat masa depan ?
3.      Bagaimana upaya pendidikan untuk mengantisipasi masyarakat masa depan ?

1.3 Tujuan Penulisan
1.      Dapat memahami penjelasan tentang masyarakat masa depan.
2.      Dapat menjelaskan tentang perkiraan pendidikan masyarakat masa depan.
3.      Dapat mendeskripsikan upaya pendidikan untuk mengantisipasi masyarakat masa depan.


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Masyarakat Masa Depan
Pendidikan akan menyiapkan peserta didik memasuki masyarakat dimasa depan. Oleh karena itu, keputusan dan tindakan dalam bidang pendidikan seharusnya berorientasi kemasyarakat masa depan. Ciri masyarakat masa depan antara lain adalah :
1.      Globalisasi, utamanya dalam iptek, ekonomi, lingkungan hidup, pendidikan, dan sebagainya.
2.       Perkembangan iptek yang semakin cepat.
3.      Arus komunikasi yang semakin padat dan cepat, yang mengubah masyarakat menjadi masyarakat informasi.
4.      Peningkatan layanan  profesional dalam berbagai segi kehidupan manusia.
Berdasarkan perkiraan masyarakat dimasa depan tersebut, pendidikan telah atau sedang mengambil langkah-langkah mengantisipasinya, baik pada lapis sistem maupun institusional dan individual. (Saputra, Dwi, Ika. 2012, (Online), http://ikadwisaputra.blogspot.com/2012/11/perkiraan-dan-antisipasi-terhadap.html).

2.2 Perkiraan Pendidikan Masyarakat Masa Depan
Pendidikan selalu berlangsung dalam suatu latar kemasyarakatan dan kebudayaan tertentu. Demikian pula di Indonesia pendidikan nasional dilaksanakan berdasarkan latar kemasyarakatan dan kebudayaan Indonesia. Landasan sosio-kultural merupakan salah satu dasar utama dalam menentukan arah kepada program-program pendidikan baik program pendidikan sekolah maupun program pendidikan luar sekolah.
Dari sisi lain pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan setiap masyarakat. Di dalam UU no 2 Tahun 1989 tentang sistim pendidikan nasional dinyatakan bahwa “dalam kehidupan suatu bangsa pendidikan mempunyai peranan yang amat penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan bangsa yang bersangkutan.” Melalui upaya pendidikan kebudayaan di wariskan dan di pelihara oleh setiap generasi bangsa.
Serentak dengan itu upaya pendidikan di arahkan pula untuk mengembangkan kebudayaan itu. Kebudayaan yang dimaksudkan dalam arti luas yaitu “ keseluruhan gagasan dan karya manusia, yang harus dibiasakan dengan belajar, beserta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya itu (koentjaraninggrat, 1974: 19). Kebudayaan itu dapat:
1.      Berwujud ideal yakni ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya.
2.      Berwujud kelakuan yankni kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat.
3.      Berwujud fisik yakni benda-benda hasil karya manusia.(Koentjaraningrat 1974: 15-22).
Kajian masyarakat masa depan itu semakin penting jika diingat bahwa pendidikan selalu merupakan penyiapan peserta didik bagi peranan di masa yang akan datang. Dengan demikian, pendidikan seharusnya selalu mengantisipasi keadaan masyarakat masa depan. Perubahan keadaan masyarakat masa depan yang berlangsung dengan cepat mempunyai beberapa karateristik umum yang dapat dijadikan petunjuk sebagai ciri masyarakat di masa depan yaitu:
1.      Kecenderungan globalisasi yang semakin kuat.
2.      Perkembangan IPTEK yang semakin cepat.
3.      Perkembangan arus informasi yang semakin padat dan cepat.
4.      Kebutuhan / penuntutan peningkatan layanan profesional dalam berbagai segi kehidupan manusia. ( Raflen, A., Gerungan. 2013, (Online), http://mediaedukasiku.blogspot.com/p/perkiraan-dan-antisipasi-terhadap.html).

2.2.1 Kecenderungan Globalisasi yang Semakin Kuat
Istilah globalisasi (asal kata : global yang berarti secara umumnya, utuhnya kebulatannya) bermakna bumi. Gelombang globalisasi sedang menerpa seluruh aspek kehidupan dan penghidupan manusia, menyusup ke dalam seluruh unsur kebudayaan dengan dampak yang berbeda-beda.
Menurut Email Salim (1990 : 8-9) terdapat empat bidang kekuatan gelombang globalisasi yang paling kuat dan menonjol daya dobraknya, yakni bidang-bidang IPTEK, ekonomi, lingkungan hidup, dan pendidikan.
Beberapa kecenderungan globalisasi dari keempat bidang tersebut adalah sebagai berikut :
a.       Bidang IPTEK yang mengalami perkembangan yang semakin dipercepat, utamanya dengan penggunaan berbagai teknologi canggih seperti komputer dan satelit. Kekuatan globalisasi pertama ini membuat bumi seakan-akan sempit dan transparan.
b.      Bidang Ekonomi yang mengarah kepada ekonomi regional dan ekonomi global tanpa mengenal batas-batas negara. Globalisasi ekonomi menyebabkan negara hanya bertapal batas politik saja, sedangkan dari segi ekonomi semakin kabur.
c.       Bidang Lingkungan Hidup telah menjadi bahan pembicaraan dalam berbagai pertemuan internasional, yang mencapai puncaknya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Bumi, atau nama resminya Konferensi PBB mengenai lingkungan hidup dan Pembangunan (UNCED), pada awal Juni 1992 di Rio de Jeneiro, Brazil.
d.      Bidang pendidikan dalam kaitannya dengan identitas bangsa, termasuk budaya nasional dan budaya nusantara.
Di samping keempat bidang tersebut, kecenderungan globalisasi juga tampak dalam bidang politik, hukum dan HAM, paham demokrasi dan sebagainya. (Maulana, Mirfan. 2013, (Online), http://mirfanmaulana.blogspot.com/2013/05/bab-iv-perkiraan-dan-antisipasi.html).

2.2.2 Perkembangan IPTEK yang Semakin Cepat.
Perkembangan iptek yang makin cepat dalam era globalisasi merupakan salah satu ciri utama dari masyarakat masa depan. Percepatan perkembangan iptek tersebut terkait dengan landasan ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Terdapat serangkaian kegiatan pengembangan dan pemanfaatan iptek, yakni:
1.      Penelitian dasar (basic research).
2.      Penelitian terapan (applied research).
3.      Pengembangan teknologi (technological development).
4.      Penerapan teknologi.
Biasanya langkah-langkah tersebut diikuti oleh langkah evaluasi, apakah hasil iptek tersebut diterima oleh masyarakat, seumpama dari segi etis, politis, religius, dan sebagainya.
            Ada dua pola kebudayaan dalam masyarakat, yakni masyarakat ilmuwan dan masyarakat terdidik/nonilmuwan (scientific and literary communities), yang akan menghambat kemajuan baik iptek maupun masyarakat itu sendiri. Untuk mengantisipasi keadaan tersebut, dalam masyarakat masa depan maka perlu diupayakan agar setiap anggota masyarakat memiliki wawasan yang tepat serta mengetahui terminologi beserta maksudnya yang lazim digunakan tanpa harus menjadi pakar iptek tersebut.

2.2.3 Perkembangan Arus Komunikasi yang Semakin Padat dan Cepat
Salah satu perkembangan iptek yang luar biasa adalah yang berkaitan dengan informasi dan komunikasi, utamanya satelit komunikasi, komputer, dan sebagainya.Pada umumnya bentuk komunikasi langsung (verbal ataupun nonverbal) dikenal sebagai komunikasi antarpribadi (interpersonal communication), baik komunikasi antar dua orang maupun komunikasi kelompok kecil dengan ciri pokok adanya dialog di antara pihak-pihak yang berkomunikasi.Sedangkan bentuk komunikasi yang bercirikan monolog adalah komunikasi publik, yang dibedakan atas komunikasi pembicara-pendengar dan komunikasi massa. Proses komunikasi meliputi beberapa unsur dasar, yakni:
1.      Sumber pesan seperti harapan, gagasan, perasaan atau perilaku yang diinginkan oleh pengirim pesan.
2.       Penyandian (encoding), yakni pengubahan/penerjemahan isi pesan kedalam bentuk yang serasi dengan alat pengiriman pesan.
3.        Transmisi (pengiriman) pesan.
4.       Saluran.
5.       Pembukasandian (decoding), yakni penerjemahan kembali apa yang diterima kedalam isi pesan oleh penerima.
6.      Reaksi internal penerima sesuai pemahaman pesan yang diterimanya.
7.      Gangguan/hambatan (noise) yang dapat terjadi pada semua unsur dasar lainnya.
Terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam upaya-upaya untuk merebut teknologi, seperti:
1.      Pengembangan teknologi satelit yang mutakhir.
2.       Penggunaan teknologi digital yang mampu menyalurkan sinyal beragam menuju bentuk ISDN (integrated service digital network).
3.      Dibidang media cetak.
4.      Dibidang media elektronik. (M. Miftahul, Muttaqin. 2014, (Online), http://iftahal-muttaqin.blogspot.com/2014/02/pengantar-ilmu-pendidikan-bab-iv.html).

2.2.4 Peningkatan Layanan Profesional
Salah satu ciri penting masyarakat masa depan adalah meningkatnya kebutuhan layanan profesional dalam bidang kehidupan manusia. Karena perkembangan IPTEK yang semakin cepat serta perkembangan arus informasi yang semakin padat dan cepat, maka anggota masyarakat masa depan semakin luas wawasan dan pengetahuannya serta daya kritis yang semakin tinggi.
Oleh karena itu, manusia masa depan semakin menuntut suatu kualitas hidup yang lebih baik, termasuk berbagai layanan yang dibutuhkannya. Layanan diberikan oleh pemangku profesi tertentu, atau layanan profesional, akan semakin penting untuk kebutuhan masyarakat tertentu.
Dapat diperkirakan bahwa masyarakat masa depan adalah masyarakat yang menggunakan tenaga-tenaga spesialis, semua serba spesialis, barang kali dapat juga disebut era spesialisasi. Sejalan dengan kecenderungan globalisasi, maka setiap negara adalah mendunia, memiliki perspektif global, berorientasi internasional. Hotel-hotel, rumah sakit internasional, begitu juga bank, bandar udara, pelabuhan laut dan sebagainya.
Muncullah berbagai akademi dan sekolah khusus seperti akademi pariwisata, sekolah menengah pariwisata, program diploma 3, 2 dan 1 dalam bidang perbankan, sekretaris, manajemen dan bahasa asing. Barangkali sudah banyak sekali sekolah atau akademi yang menyiapkan tenaga-tenaga spesial dan professional ini untuk meningkatkan pelayanan di masa yang akan datang.
Adapun ciri-ciri profesi adalah sebagai berikut :
1.      Lebih mengutamakan pelayanan kemanusiaan yang ideal yang dilakukan oleh pemangku profesi.
2.      Terdapat sekumpulan bidang ilmu yang menjadi landasan dari sejumlah teknik dan prosedur yang unik, serta diperlukan waktu yang relatif panjang untuk mempelajarinya.
3.      Terdapat suatau mekanisme saringan berdasarkan kualisifikasi tertentu, sehingga hanya yang berkompeten yang diperbolehkan melaksanakan layanan profesi itu.
4.      Terdapat kode etik profesi yang mengatur keanggotaan serta tingkah laku, sikap dan cara kerja anggotanya.
5.      Terdapat organisasi profesi yang berfungsi menjaga/meningkatkan layanan rofesi dan melindungi anggotanya.
6.      Pemangku profesi memandang profesinya sebagai suatu karir hidup dan menjadi anggota yang relatif permanen serta mempunyai kemandirian dalam melaksanakan profesinya dan untuk mengembangkan kemampuan profesinya.

2.3  Upaya Pendidikan Menghadapi Masyarakat Masa Depan
Berdasarkan perkiraan-perkiraan yang telah dikemukakan, berdasarkan pertimbangan kecenderungan globalisasi, perkembangan IPTEK, arus komunikasi yang semakin cepat dan padat, serta peningkatan pelayanan yang semakin profesional, maka masa depan, atau masyarakat masa depan sudah dapat digambarkan atau diperkirakan dan pendidikan perlu mengantisipasinya. Berhubungan dengan antisipasi pendidikan terhadap masa depan, dapat juga di katakan tuntutan-tuntutan apa yang diharapkan manusia masa depan, akan dibicarakan di bawah ini.
1.      Tuntutan Bagi Manusia Masa Depan (Manusia Modern)
Untuk jenjang pendidikan dasar hal itu berarti bahwa kemampuan dasar sebagai manusia Pancasila yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar akan siap untuk:
a.       Memasuki lapangan kerja sebagai manusia pembangunan setelah melalui orientasi dan atau pelatihan tambahan sesuai dengan kebutuhan.
b.      Melanjutkan ke pendidikan menengah.
Tuntutan manusia indonesia di masa depan, setelah kemampuan dasar tersebut, terutama diarahkan kepada pembekalan kemampuan yang sangat diperlukan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan di masa depan tersebut. Beberapa di antaranya seperti:
a.       Ketanggapan terhadap berbagai masalah sosial, politik, kultural, dan lingkungan
b.      Kretifitas di dalam menemukan alternatif pemecahannya.
c.       Efisiensi dan etos kerja yang tinggi.
Mempertimbangkan beberapa keadaan yang akan berkembang pada masa depan itu sesuai dengan kecenderungan yang ada, maka agar kita berhasil dan sukses, perlu diperhatikan beberapa tuntutan yang diharapkan dimiliki oleh manusia masa depan itu, antara lain ialah :
a. Memiliki sikap yang terbuka, memiliki wawasan internasional dan seimbang dengan itu memiliki wawasan nusantara dan ketahanan nasional agar tidak lebur dengan adanya kecenderungan globalisasi, agar jati diri sebagai bangsa tetap hidup.
b. Memiliki sikap toleransi yang tinggi untuk mau memahami budaya bangsa lain, berkemauan dan berusaha meningkatkan kualitas diri pribadi, meningkatkan kegemaran membaca, mau belajar dari pengalaman orang lain atau bangsa lain, saling menghargai dan menghormati.
c. Menerapkan dan meningkatkan azas pendidikan seumur hidup (long life education), karena dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat, kita perlu belajar dan belajar terus agar tidak ketinggalan dengan kemajuan yang terjadi, agar dapat memanfaatkan perkembangan iptek tersebut secara tepat guna. Azas belajar sepanjang hayat harus disikapi sebagai suatu usaha meningkatkan kualitas diri pribadi, memiliki sikap yang tidak cepat merasa puas dengan ilmu yang telah dimiliki, sehingga mau terus belajar baik melalui pendidikan formal maupun pendidikan nonformal, atau juga belajar secara mandiri. Barangkali sekarang kita telah memiliki gambaran, kalau dulu sudah cukup puas bila sudah memperoleh gelar sarjana, tetapi sekarang masih belajar lagi dan melanjutkan ke tingkat pasca sarjana untuk sampai pada jenjang S2 dan S3. Tututan manusia masa depan sesuai dengan kecenderungan perkembangan IPTEK, adalah manusia yang suka belajar dan berusaha meningkatkan kualitas dirinya.
d. Melengkapi sarana kehidupan dengan alat-alat komunikasi yang terbaru, karena arus komunikasi yang semakin cepat dan padat kurang dapat ditangkap informasinya dengan cara-cara trandisional, misalnya dengan surat kabar dan majalah. Pada masa sekarang ini saja kebanyakan orang memperoleh informasi dengan internet, faximale, walaupun memang ada orang-orang memakai telepon genggam sekedar gengsi, prestise, atau pajangan.
e. Di era informasi dan komunikasi orang-orang dituntut untuk cepat tanggap, dituntut meningkatkan inisiatif dan kreativitas.
f. Memiliki ilmu pengetahuan yang bersifat khusus, memiliki spesialisasi dalam bidang pekerjaan tertentu, mengukuti program khusus tenaga kerja tertentu, penguasaan beberapa bahasa asing dan penampilan yang layak untuk standar internasional. Barang kali kita dapat juga dikemukakan di sini bahwa zaman sekarang dan masa depan itu di sebut zaman modern, dan manusianya disebut manusia modern.
Alex Inkeles menyebut ciri-ciri manusia modern diantaranya adalah :
a. Mempercayai dan mengutamakan kemampuan akal manusia, artinya tidak ada yang tidak dipelajari asalkan orang mau menggunakan akal dan pikirannya secara sungguh-sungguh.
b. Menggunakan dan menanfaatkan waktu sangat efisien, sangat padat dan sangat ketat, teratur untuk hal-hal yang berguna. Orang modern mampu mengatur waktu dan mengisi waktu sesuai dengan yang direncanakan, baik untuk bekerja, belajar, untuk keperluan hubungan sosial, rekreasi, olahraga dan hiburan, atau sekedar membaca novel, membaca buku-buku ilmu pengetahuan.
c. Suka kepada pembaruan dan mau menerima pembaruan, karenanya orang modern juga suka kepada perubahan, selalu bersifat dinamis, suka mencoba untuk membuktikan mana yang lebih baik, yang lama atau yang baru. Orang yang tidak modern sukar sekali diajak untuk mengadakan pembaruan, menolak dan bahkan selalu curiga kepada pembaruan, tidak suka mencoba.
d. Orientasi ke masa depan, masa lalu bukan untuk dipuja dan dikenang-kenang, tetapi untuk dijadikan pelajaran dan pengalaman dalam merencanakan masa depan.
e. Hemat dalam penggunaan penghasilan, saving minded (cara hidup yang suka menabung), penggunaan uang juga terencana.
f. Mampu mengontrol diri sendiri, kurang senang diatur dan dicampuri oleh orang lain.
g. Tidak suka tergantung pada bantuan orang lain.
Makaminan Makagiansar (1990) mengemukakkan bahwa perlu dikembangkan empat hal pokok dari peserta didik dalam menghadapi masa depan :
a.       Kemampuan mengantisipasi perkembangan berdasarkan ilmu pengetahuan.
b.      Kemampuan dan sikap untuk mengerti dan mampu mengatasi situasi.
c.       Kemampuan mengakomodasikan perkembangan IPTEK serta perubahan yang diakibatkannya.
d.      Kemampuan menseleksi informasi yang diperoleh.

2.      Upaya Mengantisipasi Masa Depan
UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
a.       Perubahan Nilai dan Sikap Perubahan nilai dan sikap dalam rangka mengantisipasi masa depan haruslah diupayakan sedemikian rupa sehingga dapat diwujudkan keseimbangan dan keserasian antara aspek pelestarian dan aspek pembaruan.
b.      Pendidikan harus selalu menjaga secara seimbang pembentukan kemampuan mempertanyakan, disamping kemampuan menerima dan mempertahankan. Keserasian dan keselarasan antara pelestarian dan pembaruan nilai dan sikap akan memberi peluang keberhasilan menjemput masa depan itu.
c.        Pengembangan Kebudayaan Salah satu upaya penting dalam mengantisipasi masa depan adalah upaya yang berkaitan dengan pengembangan kebudayaan dalam arti luas, termasuk hal-hal yang berkaitan dengan sarana kehidupan manusia. Dewasa ini, kita tidak mungkin menutup diri terhadap pengaruh kebudayaan lain.
d.      Oleh karena itu, yang dibutuhhkan adalah memperkuat ketahanan budaya, sehingga dapat memanfaatkan pengaruh positif serta menghindari pengaruh negatif dari kebudayaan tersebut. Peranan pendidikan merupakan faktor menentukan dalam membangun dan memperkuat ketahanan budaya tersebut.
e.       Pengembangan Sarana Pendidikan Khusus untuk menyongsong era globalisasi yang semakin tidak terbendung, terdapat beberapa hal yang secara khusus memerlukan perhatian dalam bidang pendidikan. Santoso S. Hamijoyo mengemukakan lima strategi dasar dalam era globalisasi tersebut yaitu:
1)      Pendidikan untuk pengembangan IPTEK dipilih terutama dalam bidang yang vital, eperti manufakturing pertanian.
2)      Pendidikan untuk pengembangan keterampilan manajemen, termasuk penguasaan bahasa asing.
3)      Pendidikan untuk pengolahan kependudukan, lingkungan, keluarga berencana, dan kesehatan sebagai penangkal terhadap menurunnya kualitas hidup dan hancurnya sistem pendukung kehidupan manusia.
4)      Pendidikan untuk pengembangan sistem nilai.
5)      Pendidikan untuk mempertinggi mutu tenaga kependidikan dan pelatihan.
f.        Selain itu, beberapa upaya yang bisa dilakukan dalam bidang pendidikan antara lain :
1)      Pemantapan kurikulum (kurikulum inti dan lokal).
2)      Pemantapan strategi pembelajaran.
3)      Peningkatan kualitas tenaga kependidikan.
4)      Peningkatan sumberdaya pendidikan.
Mengantisipasi masa depan terutama dalam perubahan nilai dan sikap adalah merupakan hal yang sangat sulit dan tidak dapat dilaksanakan dalam waktu yang cepat. Mengubah orang dari yang bersifat negatif menjadi sikap positif, dari yang dangkal dan emosional menjadi nersikap matang, luas dan rasional, dari sikap yang menolak perubahan kepada sikap yang menerima dan melaksanakan perubahan, berdasarkan pengalaman adalah sukar.
Namun demikian kita tetap percaya bahwa upaya-upaya hanya dapat dilakukan melalui pendidikan di rumah tangga oleh keluarga, pendidikan di sekolah dan pendidikan di masyarakat. Ketiga pusat pendidikan ini didukung oleh kebijakan-kebijakan dari pemerintah akan mampu mempersiapkan manusia masa depan dengan segala tuntutannya.
Upaya yang dapat dilakukan oleh pendidikan dengan menganalisis materi yang ada di dalam kurikulum dan di dalam buku pelajaran. Apakah materi tersebut masih relevan sebagai pengetahuan yang dapat dilakukan, intervensi apa yang dapat diberikan agar materi dapat mendekati kenyataaan yang ada di masa depan.
Sekolah dapat menyediakan sarana seperti laboratorium, perpustakaan, ruang praktek, workshop, ruang computer dan internet, ruang gelap untuk belajar dengan media slide, OHP, dan film ilmu pengetahuan dengan catatan sarana tersebut bukan hanya ada tetapi berfungsi. Misalnya, di sekolah ada perpustakaan tetapi buku-buku yang ada disana hanyalah buku lama. Mengenai pengetahuan baru, penemuan baru, mengenai kejadian baru belum masuk perpustakaan.
Diperlukan suasana yang demokratis dan suasana lainnya yang konduksif untuk mengembangkan sikap dan nilai-nilai yang harus dimiliki peserta didik untuk masa depan, maka suasana pembelajaran lebih menekankan pengembangan diri peserta didik dengan memberikan kesempatan yang luas untuk mengeluarkan pendapat, untuk pembelajaran sendiri.
Sekolah tetap tanggap kepada suku bangsa yang ada di kelas, dan juga berbagai kepercayaan yang ada. Guru membiasakan anak untuk mampu mencari informasi tentang apa saja yang sesuai dengan peserta didik, informasi tentang dunia kerja, informasi tentang buku yang baik dan baru, informasi tentang kecenderungan masa depan, Jadi sekolah sebagai agent of innovation, secara terencana mengarahkan siswanya untuk mengantisipasi masa depan dengan segala ciri dan tuntutannya.
Tidak kalah penting adalah sikap guru yang mau mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, meningkatkan kualitas profesinya, mencari informasi baru dalam bidang pendidikan, mau memperhatikan hasil-hasil penelitian di bidang pendidikan dan psikologi, guru harus menjadi orang yang gemar membaca, membaca surat kabar, jurnal, dan majalah-majalah yang berhubungan dengan bidang spesialisasinya. (Nisak, Hairun. 2013, (Online, )http://makalahpendidikan-milikku.blogspot.com/2013/06/makalah-pengantar-pendidikan.html).

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendidikan merupakan penyiapan peserta didik bagi peranan di masa yang akan datang. Dengan demikian, pendidikan seharusnya selalu mengantisipasi keadaan masyarakat masa depan. Perubahan keadaan masyarakat masa depan yang berlangsung dengan cepat mempunyai beberapa karateristik umum yang dapat dijadikan petunjuk sebagai ciri masyarakat di masa depan yaitu:
1.      Kecenderungan globalisasi yang makin kuat.
2.      Perkembangan iptek yang makin cepat.
3.      Perkembangan arus informasi yang makin padat dan cepat.
4.      Kebutuhan/tuntutan peningkatan layanan profesional dalam berbagai segi kehidupan manusia.
Keseluruhan hal itu telah mulai tampak pengaruhnya masa kini, serta diperkirakan akan makin penting peranannya di masa depan. Masyarakat masa depan dengan ciri globalisasi, kemajuan iptek, dan kesempatan menerima arus informasi yang padat dan cepat, dan sebagainya,telah memerlukan warga yang mau dan rnampu menghadapi segala permasalahan serta siap menyesuaikan diri dengan situasi baru tersebut.
Pendidikan berkewajiban mempersiapkan generasi baru yang sanggup menghadapi tantangan zaman baru yang akan datang. Pengembangan pendidikan dalam masyarakat yang sedang berubah dengan cepat haruslah dilakukan secara menyeluruh dengan pendekatan sistematis-sistematik. Pembanguna manusia Indonesia seutuhnya merupakan kunci keberhasilan bangsa dan negara Indonesia dalam abad 21 yang akan datang untuk itu diperlukan. (Atun, Apri. 2013, (Online), http://apria3.blogspot.com/2013/10/makalah-perkiraan-dan-antisipasi.html).
3.2  Saran
Dalam hal ini, penulis membutuhkan kritik dan saran agar menjadi evaluasi selanjutnya. Selain itu, pembaca diharapkan dapat memahami materi tentang makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.


DAFTAR RUJUKAN
1.      Tirtarahardja, Umar. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
2.      http://mediaedukasiku.blogspot.com/p/perkiraan-dan-antisipasi-terhadap.html, diakses 13 November 2014, oleh Raflen A. Gerungan. Tahun 2013, judul : Pendahuluan.
3.      http://nadyaluthfi20.blogspot.com/, diakses..., oleh nadyaluthfi. Tahun 2012, judul : tugas makalah.
4.      http://ikadwisaputra.blogspot.com/2012/11/perkiraan-dan-antisipasi-terhadap.html, diakses..., oleh Ika Dwi Saputra. Tahun 2012, judul : PERKIRAAN DAN ANTISIPASI TERHADAP MASYARAKAT MASA DEPAN.
5.      http://mirfanmaulana.blogspot.com/2013/05/bab-iv-perkiraan-dan-antisipasi.html, diakses..., oleh Mirfan Maulana. Tahun 2013, judul : BAB IV PERKIRAAN DAN ANTISIPASI TERHADAP MASYARAKAT MASA DEPAN.
6.      http://makalahpendidikan-milikku.blogspot.com/2013/06/makalah-pengantar-pendidikan.html, diakses..., oleh Hairun Nisak. Tahun 2013, judul : Makalah Pendidikan.
7.      http://rino-snipper.blogspot.com/2013/07/makalah-pengantar-pendidikan-perkiraan.html, diakses..., oleh Rino Sugiantoro, Tahun 2013, judul : Makalah Pengantar Pendidikan Perkiraan dan Antisipasi Masyarakat Masa Depan.
8.      http://apria3.blogspot.com/2013/10/makalah-perkiraan-dan-antisipasi.html, diakses 13 November 2014, oleh Apri Atun. Tahun 2013, judul : Makalah : Perkiraan dan Antisipasi terhadap Masyarakat Masa Depan.
9.      http://iftahal-muttaqin.blogspot.com/2014/02/pengantar-ilmu-pendidikan-bab-iv.html,diakses..., oleh M. Miftahul Muttaqin. Tahun 2014, judul : “PENGANTAR ILMU PENDIDIKAN BAB IV : PERKIRAAN DAN ANTISIPASI TERHADAP MASYARAKAT MASA DEPAN”.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJARAH MASUKNYA AGAMA KONGHUCU DI INDONESIA

Kamu yang Kusayang

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BERBASIS NILAI