RESUME JURNAL INTERNASIONAL
RESUME
JURNAL INTERNASIONAL TENTANG MEMPELAJARI DUNIA POLITIK INDONESIA DALAM WILAYAH
PERSIMPANGAN DAN STUDI KEBUDAYAAN
Jurnal internasional ini berisikan
tentang gambaran dunia politik Indonesia yang dipengaruhi oleh wilayah
persimpangan (antara Indonesia dan Australia) dan studi kebudayaan di
Indonesia. Permasalahan yang dibahas dalam jurnal ini adalah tingkat
keterbatasan pemahaman politik kontemporer Indonesia dan pengaruh studi wilayah
dalam legitimasi terhadap studi budaya dan politik Indonesia dimana politik
Indonesia bisa dibilang dominan karena dipengaruhi oleh letak geopolitik yang
strategis. Contoh penerapan legitimasi dalam hal politik adalah melalui
pendidikan dimana meningkatnya pengaruh global beasiswa berbasis di AS di
Indonesia. Hal tersebut tidak lepas dari hubungan kolonial/bilateral pada masa
lalu. Selain itu, munculnya studi masyarakat petani yang dipengaruhi oleh studi
asia dalam hal ilmu sosial. Studi kawasan Indonesia mencakup dua makna, yaitu
makna sempit (mengacu pada departemen universitas) dan makna luas (mengacu pada
akademik yang lebih besar). Inti dari jurnal yang dikaji adalah mencari
hubungan pragmatik antara Indonesia dengan Australia yang berorientasi pada
pekerja akademik (beasiswa) sehingga mencapai hubungan yang saling
menguntungkan.
Pada pelaksanaannya, beasiswa tentang
ilmu politik hanya untuk kalangan atas, seperti lembaga formal (pengadilan,
legislatif, eksekutif, militer, partai politik) atas politik kebudayaan yang
melekat ke wilayah lain dari kehidupan dan masyarakat. Penulis jurnal ini ingin
membuat pembaca menjadi paham bagaimana peran simbolik kebudayaan dalam
mempengaruhi kehidupan politik (hubungan kekuasaan). Studi budaya yang dibahas
dalam jurnal ini tidak hanya menyangkut pendidikan, politik, sosial, budaya,
tapi juga agama (berupa media khotbah, adanya organisasi-organisasi agama,
salah satunya agama Islam, yaitu adanya organisasi seperti Muhammadiyah, NU,
dan lain-lain). Penjelasan di atas bisa menggambarkan Indonesianis. Kajian
budaya bukanlah satu-satunya wilayah penelitian dalam mengecualikan agama. Yang
terpenting dari agama adalah sebuah ide yang intelektual dan biasanya masalah
agama membawa kecenderungan dari budaya Indonesia yang dikemas dalam ideologi
Perang Dingin oposisi atau bisa kita sebut dengan Manifesto Kebudayaan yang
berkaitan tentang kewajiban produsen budaya dalam perjuangan masyarakat
Indonesia untuk bahan dan kemajuan politik. Walaupun begitu, dalam perdebatan
jurnal ini permasalahan agama hanya sebagai isu kecil.
Sumber : Baulch,
Emma & Millie, Julian. 2013. Studying Indonesian Media Worlds at The
Intersections of Area and Cultural Studies. Journal
of Cultural Studies, (Online), 16 (3): 227-240,
(http://eprints.qut.edu.au/78959/), diakses tanggal 8 September 2016.
RESUME
JURNAL INTERNASIONAL TENTANG PERTAMBANGAN DAN PERADABAN
Pada jurnal internasional ini lebih
membahas kepada peradaban-peradaban di dunia seperti Piramida (Mesir), Emas
(Tut Ankh Amoun), Coloseum (Roma), Taj Mahal (Agra), Gold Rush (California).
Peradaban-peradaban di atas merupakan beberapa contoh dari pengaruh atau peran
adanya pertambangan dan penggalian yang dilakukan selama berabad-abad. Adanya
sumber mineral dalam suatu negara mewakili kekayaan nasional dimana lokalisasi
dan eksploitasi sumber tersebut perlu membutuhkan pengetahuan tentang geologi,
pertambangan, dan metalurgi. Pada zaman kuno batuan dan mineral digunakan dalam
pembuatan patung, untuk mengukir artefak, dan untuk membangun monumen. Pada
usia tersebut sudah bisa dibilang sebagai peradaban yang didasarkan pada
pertambangan. Penggalian tipe khusus pertambangan diterapkan untuk bahan
konstruksi (seperti granit, marmer, quartzites, batu tulis, kapur, dan
lain-lain). Contoh peradaban di beberapa negara yaitu, seperti Mesir Kuno
adalah tempat pertambangan emas pertama yang ditemukan di daerah Gurun Timur
dimana masyarakat disana membuat perhiasan indah dan masker sempurna.
Stonehenge merupakan batu Megalithik yang berumur sekitar tahun 2950-2900 SM di
Salisbury, Inggris dan jika ingin kesana hanya masalah transportasi. Masjid
Agung Islamic Empire dibangun pada tahun 847-861 di Sammara sekitar 125 km
utara Baghdad dengan tinggi menara 52 meter dan tinggi 33 meter. Kerajaan
Persia memiliki kota kuno yang bernama “Persepolis” atau dalam bahasa Yunani diartikan
sebagai “Kota Persia”. Kota ini dibangun di Susa sekitar tahun 520 SM dengan
bangunan atau monumen pertamanya bernama “D Airus I” pada tahun 550-486 SM. Di
negara Anadolia tepatnya di Nemrud Dag terdapat makam di sebuah gunung tinggi
dimana terdapat sejumlah patung besar yang didirikan pada abad ke-1 SM. Kepala
patung tersebut sekarang menyebar ke seluruh situs dan kemungkinan patung
tersebut merupakan patung Raja Antiokhus I. Dari negara Yunani terdapat
peninggalan peradaban tepatnya berada di Athena dimana orang Yunani menggali
perak sebagai bahan bangunan untuk membangun kuil dan perak tersebut untuk
membayar biaya perang. Di Romawi, pekerja tambang pertama kali dilakukan oleh
para budak, tahanan perang, maupun penjahat yang dimulai dengan masa pemerintahan
Hadrian di AD 138. Jenis penggalian berupa batu pasir dalam jumlah besar
(dikenal sebagai Travertine) dan penggalian tersebut untuk membangun Colosseum
(antara tahun 70 dan 82 M) memiliki panjang 189 meter, lebar 156 meter, dan
tinggi dinding luar 48 meter. Selain itu, Romawi juga membangun banyak saluran
air (Romawi Aqua Duct). Adanya pembangunan katedral megah dan istana seperti di
Notre Dame de Paris (1200 dan 1250), Conway Puri di Wales (1283 dan 1289) oleh
Edward I. Di Cina pada masa Dinasti Ming (1368-1644) dibangunlah Tembok Besar
Cina. Di Amerika terdapat Olmec (peradaban kuno re-Columbus yang hidup di
dataran rendah tropis selatan tengah Meksiko yang berkembang dari tahun 1400 SM
– 400 SM). Selain itu, juga terdapat kota Tiwanaku di Danau Titicaca (sekarang
Bolivia) dengan sisa-sisa monumental budaya berupa kuil, piramida, simbolik
gerbang, monolit, dan ukiran misterius seperti wajah alien. Terdapat juga
Puerta del Sol (Gateway of The Sun) dengan permukaan dihiasi desain relief dan
sisi lain dihiasi patung dewa dengan berat bangunan sekitar 44 ton. Terdapat
Kekaisaran Maya yang berpusat di Semenanjung Yucatan, Guatemala, dan bagian
barat Honduras. Kerajaan ini merupakan kekaisaran terbesar sebelum penaklukan
Spanyol yang mencapai puncak sekitar tahun 1000 AD dimana suku Maya membangun
candi, piramida, dan patung-patung yang diukir. Peradaban Toltec merupakan
salah satu kerajaan besar Cekungan Meksiko yang peradaban tersebut didirikan
untuk melakukan hubungan perdagangan dengan orang-orang yang jauh (seperti
Zacatecas dan Guatemala). Kekaisaran Aztec berpusat di sekitar Tinochtitlan
(sekarang kota Meksiko) pada tahun 1325 – 1519 dimana suku Aztec membangun
piramida yang bernama “Piramida Matahari” sekitar tahun 100 AD dengan fungsi sebagain
tempat ritual keagamaan. Kekaisaran Inca berada di Cuzco tahun 900-1572 dengan
bangunan-bangunannya terbuat dari batu yang dipotong dan dieratkan tanpa
mortar. Kekaisaran Khmer atau bisa kita sebut sebagai peradaban Angkor berupa
kuil-kuil yang berada di Kamboja. Kekaisaran Moghul pada masanya membangun
istana, makam, menara, dan benteng yang berdiri di Delhi, Dhaka, Agra, Jaipur,
Lahore, Sheikhupura, dan kota-kota lain di India, Pakistan, dan Bangladesh.
Contohnya dengan dibangunnya Taj Mahal di Agra dan transportasi modern dari
marmer putih dari Rajasthan. Jadi, dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan
bahwa adanya patung kuno, candi, monumen, dan artefak merupakan warisan yang
ada karena adanya penambang yang mendapatkan bahan baku dari tempat-tempat yang
mempunyai sumber daya alam banyak. Sehingga, kita sebagai generasi penerus
bangsa tidak hanya mengapresiasi peradaban yang ada. Tetapi, kita bisa
memelihara dan melestarikan peradaban dunia dengan memelihara dan melestarikan
peradaban yang dekat dengan daerah kita. Sebuah bangunan bisa dibilang sebagai
peradaban jika sudah mengalami masa tumbuh, berkembang atau kejayaan, dan
berakhir pada kemunduran atau keruntuhan.
Sumber
: Habashi, Fathi. 2015. Mining and Civilization. International
Journal of Mining Science (IJMS), (Online), 1(1): 43-53, (http://works.bepress.com/fathi_habashi/154/ or www.arcjournals.org),
diakses tanggal 8 September 2016.
Komentar
Posting Komentar